Syair
KAU PENDUSTA
Dulu kau berjanji.
Dengan iming-iming manis sekali.
Silaturrohim kanan juga kiri.
Membawa janji membuat hati jadi ingin sekali.
Seakan tiada cela sama sekali.
Dirimulah yang baik tiada tandinganya lagi.
Tapi Kini.
Janjimu janji palsu.
Pencitraan melulu.
Tak perna tau.
Penderitaan Kanan juga Kirimu.
Hanya kepentinganmu.
Yang kamu dahulu.
Kini.
Hanya bisa pasrah.
Kami tak dapat bicara apa.
Kami diam kau anggap pecundang.
Kami bersuara kau anggap menentang.
Kami harus apa.
Setidaknya jangan buat susah.
Apalagi kau aniayah.
Kebijakanmu tak tentu arah.
Biarkan.
Kami hidup sendiri.
Jangan kau hardik i.
Apalagi kau sakiti.
Apakah kau tak punya hati.
Sungguh teganya kau menghianati.
Aku yang tak berdaya sekali.
Mulai hari ini.
Jangan umbar janji.
Kalau hanya untuk kepentinganmu sendiri.
Kita tak butuh janji tapi bukti.
Aku benci benci dengan semua janji.
Sampai kapan.
Kau selalu demikian.
Kapan kau tau akan penderitaan.
Jangankan pakaian makan pun tak kesampaian.
Sunggu teganya dirimu mendustakan.
Apa yang ingin kau berikan.
Kini hanya tinggal omongan.
Komentar
Posting Komentar