50 PUISI YAI HARIS

[22/8/2017 3:56 AM] Prof. Dr Abd Haris: UNMUS,
Universitas Negeri Musamus

Perhelatan seru.
Di kampus Unmus yang biru.
Berbagai tarian ditampilkan dengan haru.
Suara apa yang mereka ucapkan dengan malu.

Suara kendang.
Dengan lagu-lagu berdendang.
Tampak rasa syukur atas karunia yang kumandang.
Seiring suara rektor unmus yang terang.
Meneriakkan kata dengan suara yang riang.

Berbagai suku ada.
Mulai suku Wamena dan Jawa.
Suku-suku yang tak terhitung jumlah.
Semua tampilkan tarian dengan pola.
Bahkan sebagian menggunakan koteka.
Sangat indah mempersona tanpa biasa.
Bahkan ibu-ibu berfoto bersama mereka.
Mungkin pengalaman menjadi bahan cerita.

Menari.
Dirjen bak burung cenderawasih.
Indah berbulu dengan suara lirih.
Para rektor terlibat dengan mengikat jari.
Goyangkan pinggul ke kanan dan kekiri.
Bupati Merauke pun ikut dengan sangat hati-hati.

Rektor Unmus luar biasa.
Sajikan makanan serba ada.
Makan dan minum sepuasnya.
Tinggal pilih dan tinggal ucap semua bisa.
Ternyata Merauke masyarakat yang sangat beretika.
Mungkin lebih dari Jakarta, Yogya dan Surabaya.

Bravo Rektor Unmus.
Anda pantas dapat pujian terus.
Rekatkan Majelis Rektor Perguruan negeri tanpa putus.
Sampai ketemu lagi di acara yang akan berembus.

Merauke, 22 Agustus 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[24/8/2017 10:39 PM] Prof. Dr Abd Haris: KHATMIL QUR'AN,
Kuatkan Dzikir dan Panalaran

Malam ini mulai.
Khatmil Qur'an di UIN Maliki.
Peserta para mahasiswa dan mahasiswi.
Para musyrif-musyrifah dan juga para kiyai.
Para pimpinan kampus semua mengikuti.

Kubaca juz ke 18 saja.
Ternyata ada tiga surah di dalamnya.
Surah al mukminun, an nur dan alfurqan makiyyah.
Teringat lagi munasabah kaitan antar surah.
Menjadi bahan ceramah di dalam arena.
Sebagaimana yang kupahami dengan intuisi belaka.
Pemahaman tanpa referensi hanya isyarah.

Surah yang pertama.
Jadi pondasi hidup manusia.
Dengan salat khusuk bisa bahagia.
Jauhkan perbuatan dan kegiatan tak berguna.
Jaga martabat diri selalu jangan zina.
Akan menjadi pewaris surga kekal selamanya.

Surah yang kedua.
Surah al nur yang berarti cahaya.
Allah cahaya langit dan bumi dimana saja.
CahayaNya di atas semua cahaya.
Cahaya petunjuk diberikan pada siapa saja.
Tentu yang dikehendaki oleh Allah Yang Esa.

Surah yang ketiga.
Surah al furqan yang berarti pembeda.
Allah turunkan al Qur'an pada hamba.
Nabi kita Muhammad Rasulillah.
Supaya menjadi pengingat bagi seluruh dunia.

Tiga surah yang kubaca.
Beri pemahaman dengan indah.
Bahkan jadi pedoman bagi mahasiswa.
Tiga kunci sukses manusia.
Salat khusuk dengan memahami makna.
Dapatkan cahaya Allah yang Esa.
Menjadi penyeru atau pendakwah.
Dengan tiga ini manusia menjadi bahagia.
Bahkan dijamin bisa masuk surga.

Andai saja.
Bisa biasakan cari makna.
Seluruh yang sedang kita baca.
Maka kuatkan dzikir dan pikir di kepala.
Dengan khatmil Qur'an hidul jadi berkah.

Malang, 24 Agustus 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[26/8/2017 2:07 AM] Prof. Dr Abd Haris: KIYAI ASRORI,
Guru Spiritual Para Sufi

Sekali waktu.
Kami datang bertamu.
Duduk di kursi bersama beliau.
Mengejutkan hati baru sekali bertemu.
Kiyai Asrori memanggil-manggil namaku.
Aku tersipu malu sebab yang lain duduk bersimpuh.
Di bawah lantai dan terus menunggu.
Fatwa guru dan nasihat-nasihat yang perlu.

Berbincang lama.
Tentang berbagai masalah.
Kritik-kritik tajam tentang aparat Negara.
Amar ma'ruf nahi mungkar musti ada.
Penyebaran agama terus diungkap mudah.
Perlunya perguruan tinggi di al Fithrah.
Mendidik para santri menjadi orang tua.
Kata dan perbuatan menjadi rujukan bersama.
Masyarakat dan khalayak berbagai tingkatannya.
Menjadi seorang yang bermanfaat dan berguna.
Berkiprah untuk nusa, bangsa dan Negara.
Inilah mula dirikan STIU Al Fithrah di Surabaya.

Kiyai Asrori.
Sangat mumpuni.
Ilmu dan perbuatan serasi.
Satunya kata dan prilaku sendiri.
Tidak mencerminkan kontradiksi.

Mengenangnya.
Sosok kiyai yang mulia.
Tidak perlu jabatan apa-apa.
Justru presiden datang ke rumah.
Memang dia tidak perlu meminta-minta.
Tidak juga gelar yang justru merendahkannya.
Meski menulis kitab-kitab dengan bahasa Arab fusha.
Tetap saja gelar kiyai sudah lebih dari lainnya.

Semoga.
Kiyai Asrori di sisiNya.
Terus mengalir segala pahala.
Semua amal yang baik dan jariyah.
Murid dan pengikut al Khidmah mendoakannya.
Terus tanpa berhenti dan tanpa jedah.

Bungurasih, 23 Mei 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibi
[26/8/2017 4:43 AM] Prof. Dr Abd Haris: KIYAI MASDUQI,
Dosen Nahwu dan Seorang Sufi

Waktu jadi mahasiswa.
Di jurusan PBA fakultas Tarbiyah.
IAIN Sunan Ampel di Malang Raya.
Banyak kenangan penuh dengan cerita.
Diantara yang kukenang waktu kuliah.
Para dosen yang pintar tetapi tetap beretika.
Salah satu diantara mereka ada Kiyai Masduqi yang mulia.

Kiyai Masduqi.
Seorang ahli nahwu dan fikih.
Berkhidmat dengan penuh dedikasi.
Luangkan waktu sepanjang masa dan hari.
Bahkan sediakan pembelajaran di rumah sendiri.
Dengan tugas-tugas kuliah yang selalu dikoreksi.
Dengan pendidikan akhlak dan budi pekerti.

Aku merasa bahagia.
Bertemu dosen yang mulia.
Selalu saja ajarkan kuliah dengan logika dan rasa.
Hafalkan nadzam alfiyah meski sudah mahasiswa.
Masukkan spirit dengan cara beri fatwa himmah.
Dengan beri ijazah dan ajak selalu istighatsah.

Akh....
Kiyai Masduqi.
Aku sangat berutang budi.
Belum lagi bisa tunaikan janji.
Menjadi seperti beliau mengajar ngaji.
Apalagi usai menjadi Rektor UIN Maliki.
Pekerjaan hanya diskusi dan mengatur strategi.

Kiyai...
Dimana Romo Kiyai.
Aku akan datang menziarahi.
Biar terjadi internalisasi nilai-nilai pada diri.
Engkau seorang kiyai dan seorang tokoh sufi.
Aku tahu engkau sangat hati-hati tempuh hidup ini.
Selalu pesan kepada mahasiswa dan mahasiswi.
Engkau selalu berkata "Ris jaga Kehalalan Rizki"
Jangan makan yang subhat dan haram apalagi.
Masih saja terngiang di telinga kanan dan kiri.

Kiyai....
Engkau masih di hidup di hati.
Engkau bimbing aku dengan selalu suruh ingat ilahi.
Engkau tetap menjaga dan mengingati.
Engkau selalu mengajar ngaji dalam semua sisi.

Aku rindu kiyai....
Datanglah dalam hidupku ini.

Malang, 26 Agustus 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[26/8/2017 7:03 AM] Prof. Dr Abd Haris: AL-KHIDMAH,
Persekutuan Pecinta Allah Ta'ala

Perseketuan.
Pengikut pecinta Tuhan.
Dengan jumlah tidak karuan.
Berkhidmat untuk sebuah pelayanan.
Dengan buat kegiatan kerohanian.
Membaca kalimat-kalimat ketauhidan.
Salawatan dan juga manakiban.
Sejarah hidup al Jilani sebagai tauladan.

Malam ini.
Kusaksikan lagi.
Berkumpul di acara haul kiyai Zayadi.
Alkhidmah lakukan kegiatan dan dominasi.
Mengisi acara dengan tambah seni.
Baca dengan suara nyaring bak bernyanyi.
Menggetarkan dan menggugah hati.
Seperti ekstasi para pencari jalan sufi.
Perasaan haru bercampur rindu ilahi.
Serasa ingin berdendang menari seperti Rumi.
Berputar-putar mengelilingi dan tak sadar diri.
Oh..... aku ingin melompat mencari-mencari.
Suara tinggi sebuah kalimat ekstasi.
Fana dan baqa selalu berganti-ganti.

Oh......... hiiii.....
Teringat syekh al Haqqani.
Bergandeng tangan dengan rapatkan jari jemari.
Tidak bisa lagi dipisah gila dan gila Ilahi.
Hilang dan tidak sadarkan diri semua pergi.
Hanya Dia............
Dia dan hanya Dia saja sendiri.
Akh...............

Inikah rasa rindu Kekasih.
Dia Yang Tercinta tidak terganti.
Seni bawa hamba mabuk sampai mati.
Bak laron-laron terbakar hilang jati diri.
Mencari cahaya dan korbankan diri.
Demi Sang Kekasih.......

Kalanganyar, 11 Mei 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[27/8/2017 11:34 AM] Prof. Dr Abd Haris: ORASI KEBUDAYAAN,
Pintu Masuk Pembaharuan

Kebudayaan.
Total seluruh pikiran.
Karya dan hasil karya insan.
Nir naluri justru karena pembelajaran.
Sungguh luas sekali makna yang dimunculkan.
Perlu pemetaan dan kesimpelan.

Bisa dirinci tujuh saja.
Sistem religi dan upacara agama.
Sistem organisasi masyarakat manusia.
Sistem pengetahuan yang ada.
Sistem bahasa dan sistem kesenian juga.
Sistem mata pencaharian hidup kita.
Sistem teknologi dan alat-alat yang bisa.
Gunakan untuk mempermudah hidup manusia.

Kebudayaan perlu strategi.
Pengembangan dengan nilai-nilai.
Apalagi jika kaitkan dengan budaya islami.
Paradigma dan pola harus dibangun serasi.

Perlu pembaharuan.
Tanpa harus hilangkan tinggalan.
Sebagai adagium yang sudah sangat mapan.
Jaga yang lama yang baik dan ambil yang baru yang punya kelebihan.
Tentu harus kembangkan dengan inovasi perencanaan.
Mencari kaidah yang kuat dan lebih mapan.

Bisa saja.
Kreatifitas untuk melangkah.
Jangan hanya reproduksi budaya belaka.
Hanya bisa pelihara yang dianggap tinggalan lama.
Coba dan coba lagi buat apa yang lebih berguna.
Pembaharuan dengan pertimbangkan semua sisinya.

Kebudayaan.
Sebagai pintu pembaharuan.
Menjaga dan mengembangkan.
Jangan hanya bisa terima warisan.

Iya.... kan?

Malang, 27 Agustus 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[29/8/2017 6:39 AM] Prof. Dr Abd Haris: THOWAF,
Mendekati Sang Abadi

Tujuh kali berputar.
Mengelilingi central.
Hati bergetar.
Melihat sebuah hajar.
Dialog digelar.
Dengan Tuhan Yang Maha Besar.

Aku sendiri mencari.
Makna dibalik tradisi.
Menjadi ajaran Nabi.
Mengitari tanpa henti.
Tujuh kali.

Aku baca buku Ali Syariati.
Makna Haji.
Berkali-kali.
Sambil merenung sendiri.
Memaknai gerak putar ini.
Baru bisa mengerti.
Sekedar tafsiri.
Rahasia Ilahi.

Tuhan ajarkan simbol ini.
Mendekati Sang Abadi.
Terus tanpa henti.
Tak pernah sampai.
Jarak antara Sang dan diri.
Tak mungkin dihindari.
Tetap terjadi.
Imanen dan transcendence.

Sang menjadi.
Pusat semua alam ini.
Tanpa kecuali.
Manusia mengerti.
Simbol umroh dan haji.
Terus digali.
Hikmatut tasyri'i.
Filsafah islami.
Beribadah dan memahami.

Lakukan adopsi.
Nilai umroh dan haji.
Harus direalisasi.
Dengan hati-hati.
Ciptakan kehidupan hakiki.
Penuh orientasi.
Hidup mengabdi.
Kepada Sang Ilahi.

Tujuh kali.
Bukan berarti.
Hitungan nominali.
Bermakna berkali-kali.
Tiada batas sekali.

Hidup harus berputar.
Mendekati Sang Central.
Agar berarti.
Punya visi dan misi.
Perjuangkan sampai mati.
Bukan hanya menikmati.
Hidup sementara ini.

Aku ulangi lagi.
Hidup baru berarti.
Mendekati Sang Ilahi.
Berkali-kali.
Sampai ketemu nanti.

Makah Masjid Al-Haram.
17 Desember 2015
Abd. Haris Al-Muhasibi
[30/8/2017 9:54 AM] Prof. Dr Abd Haris: GMPK,
Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi

Pagi ini.
Di UNISMA mulai.
Seminar dan diskusi.
Memberantas korupsi.
Dengan cara yang lebih.
Bisa melakukan dengan rapi.

Pak Bibit Samad Rianto.
Ketua GMPK datang dari Jakarta.
Dengan nara sumber lainnya.
Berbincang dan diskusi dengan sebuah tema.
Memberantas korupsi di persada Indonesia.

GMPK Malang Raya.
Dibentuk dengan dan dikukuhkan sudah.
Dengan sangat meriah di UNISMA.
Sebagai titik kesadaran kita semua.
Membangun kehidupan bersih dan tertata.
Membela kepentingan rakyat sejahtera.

Tentu saja kini.
Gerakan ini sangat bernilai.
Pendidikan yang perlu dipelajari.
Untuk terus dikobarkan dan ditransmisi.
Untuk semua bangsa di negeri.

Selamat.
Semoga menjadi hikmat.
Perlu diteruskan sampai kiamat.

Malang, 30 Agustus 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[31/8/2017 1:02 PM] Prof. Dr Abd Haris: 'ARAFAH,
Inti Haji Bawa Berkah

Hari ini.
Tanggal 9 Zulhijah tahun Hijri.
Lakukan wukuf atau berdiam diri.
Sampai waktu terbitnya matahari.
Berjalan menuju Arafah tanpa henti.
Bagai seorang pecinta mencari dengan aksi.
Bukan untuk mencapai tetapi untuk mendekati.
Dengan pengetahuan manusiawi.

'Arafah.
Inti sebuah ibadah.
Al Hajju 'arafah nabi bersabda.
Kata arafah membawa sebuah hikmah.
Pengetahuan dan ilmu bisa menjadi media.
Manusia kepada tempat yang mulia.
Selain menjadi abdullah tentu bisa jadi khalifah.
Mengabdi kepada Allah selama-lamanya.

Nabi juga bersabda.
Man 'arafa nafsahu faqad arafa rabbahu katanya.
Siapa yang tahu hakikat dirinya pasti akan tahu rabbnya.
Pengetahuan dan sains mengantar manusia.
Mengenali diri dan memahami Yang Maha Esa.

Setidaknya.
Hari 'arafah membawa.
Kesadaran manusia dari mana asalnya.
Kemudian kemana berakhir segala yang ada.
Dari Tuhan Allah subhanahu wa ta'ala.
Kemudian kembali kepada Tuhan yang itu juga.

Semoga hari ini.
Membawa berkah sendiri.
Dengan puasa sunnah sehari.
Bisa bangkitkan diri dengan sebuah energi.
Selalu mencari ilmu dan semua yang berarti.
Untuk mengabdi bukan untuk sombongkan diri.
Membangun dunia ini dengan penuh damai.
Selalu mencari ridla dan perkenan ilahi rabbi.

Malang, 31 Agustus 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[1/9/2017 12:48 AM] Prof. Dr Abd Haris: ROHINGYA,
Nestapa Tanpa Jedah

Duka tiada tara.
Anak-anak dan dewasa.
Laki-laki dan bahkan wanita.
Dibantai begitu saja dengan tega.
Dinista bahkan tidak seperti manusia.

Pemerintah bisa.
Mengambil kebijakan segera.
Melakukan diplomasi antar negara.
Cegah kebiadaban terhadap lain agama.
Hak hidup dan hak kebasan beragama.
Harus dijamin sebagai hak asasi manusia.

Segera.

Bungurasih,  20 Des 2016
'Abd Al Haris Al Muhasibi
[1/9/2017 1:23 AM] Prof. Dr Abd Haris: ROHINGYA,
'Idul Adha Penuh Marah

Baru saja.
Bangun usai tidur di rumah.
Tidak kudengar takbir yang biasa.
Kudengar di kampung di Bungurasih sana.
Maklum rumah dinas Rektor terlalu memah.
Jauh dari masyarakat dengan syiar agama.

Tiba-tiba.
Aku lihat di WA tak sengaja.
Cak Imin dan Pak Anis marah.
Merespon nasib muslim di Rohingya.
Aku terus marah juga tanpa jedah.
Mengapa begitu tega orang membinasa.
Saudara mereka dengan biadab dan tega.
Mengapa PBB diam seribu bahasa.
Mengapa ada orang terhina justru hanya ketawa.

OKI mana.
Indonesia dan Malaysia mana.
NU dan Muhammadiyah mana.
UIN Maliki Malang sudah usaha dengan do'a.
Segera hentikan segera jangan biarkan saja.

Aku teringat lagi.
Doktrin ayahku sendiri.
Seorang tentara yang gagah berani.
Sangat terganggu jika terjadi ada yang didzalimi.
Entah siapa dan entah agama apa bahkan bangsa apa tak peduli.
Unsur akhaka dzaliman au madzluman kata nabi.
Mengapa hadis ini hanya dikaji tanpa direalisasi di bumi.

Segera.
Jangan biarkan muslim Rohingya.
Mereka menunggu tangan kita semua.
Tindakan cegah jangan sampai terus menderita.
Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla.
Segera bantu mereka ciptakan damai saja.
Lihat pembukaan UUD 1945 yang kita punya.
Amanat ciptakan damai dan keadilan dunia.

Segera.
Jangan hanya marah.

Malang, 1 September 2017
''Abd Al Haris Al Muhasibiy
[1/9/2017 5:41 AM] Prof. Dr Abd Haris: 'IDUL ADHA,
Dekati Allah Dengan Korban Domba

'Idul adha.
Hari Raya manusia.
Untuk selalu mendekatiNya.
Dengan berkorban untuk sesama.
Sisikan sebagian harta untuk mereka.
Putus nafsu hanya senang kepada dunia.
Tanpa peduli kepada rakyat jelata.
Tiada mendengar jeritan mereka yang terhina.
Hanya merasa paling mulia diantara.

Hari Raya korban.
Biasa orang Indonesia menyebutkan.
Dengan bahasa adobsi atau pinjaman.
Dari bahasa Arab qaraba yaqrubu qurbanan.
Berarti dekat atau hampiri kepada Tuhan.
Menjadi pengorbanan untuk kemanusiaan.
Dekat kepada Tuhan tidak ada jaminan.
Kecuali dengan jalan selalu berkorban untuk insan.

Dengan 'idul adha.
Kaum muslimin terus berusaha.
Patahkan bahkan hilangkan semua.
Tiga cabaran yang diderita manusia.
Kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan budaya.
Terutama kaum muslimin di Indonesia.
Terus bangkit bersatu jangan mudah diadu domba.
Apalagi jangan sekali-kali diadu oleh manusia.

Mari kita serukan.
Dalam khutbah sekalian.
Beri makan yang kelaparan.
Usakan pekerjaan yang pengangguran.
Tolong yang tidak punya masa depan.
Bantu orang-orang yang diderita kemiskinan.
Orang-orang yang didzalimi jangan dibiarkan.
Orang-orang yang dijajah harus dimerdekakan.

'Idul adha.
Tumbuhkan himmah.
Hilangkan rasa miliki semua.
Sebagai Ibrahim kepada anaknya.
Tumbuhkan kesadaran di hati kita.
Bahwa semua yang ada milik sempurna Allah ta'ala.
Manusia hanya dipinjami belaka sebagai amanah.
Segera semua kembali dengan pasrah.
Hanya Dia segala-galanya.

Mari sayangi.
Semua makhluk di bumi.
Biar kita semua disayangi ilahi.
Irhamu man fil ardli yarhamkum man fissama'i.

Malang,1 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[3/9/2017 3:21 PM] Prof. Dr Abd Haris: FAZLURRAHMAN,
Neo Modernisme Islam

Seorang cendikia.
Dengan daya kritis luar biasa.
Peradaban Barat dan warisan Islam juga.
Selalu dikritisi untuk rekontruksi belaka.
Mencari sentesa dengan kembali ke formula.
Tidak takut bid'ah asal substansi dan esensi kena.

Dengan kembali.
Persoalan zaman nabi.
Ditarik untuk mencari substansi.
Mengkonsep dengan baru sama sekali.
Islam dengan ini bisa terus mengikuti.
Perkembangan sains dan teknologi.
Perubahan dan perkembangan serta inovasi.

Pecahkan masalah.
Selidiki dengan berbagai cara.
Definisikan entitas dan apa saja yang ada.
Problem bisa dipecahkan dengan mudah.
Inkubasi masalah dibawa kemana tanpa jedah.
Berakhir iluminasi dengan wujud ide tidak terduga.

Sungguh luar biasa.
Tokoh pemikir dapat dibangga.
Pembaharuan pendidikan dan pemikiran agama.
Cara berfikir dengan adobsi dari mana saja.
Tidak kuatir sesat bahkan kukuhkan sunnah.
Sangat luas hindari bid'ah yang sayyi'ah.

Neo modernisme.
Isu terkemuka sampai kini.
Menjadi pilihan pemikiran generasi.
Untuk melakukan sesuatu yang bernilai tinggi.
Untuk wujudkan kejayaan Islam lagi.

Gresik, 3 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[5/9/2017 5:30 AM] Prof. Dr Abd Haris: REUNI UIN MALIKI,
Rasa Memiliki dan Berpartisipasi

Suatu saat nanti.
Para alumni adakan reuni.
Datang berbondong di UIN Maliki.
Baik tamatan FT IAIN SA , STAIN maupun UIN Maliki.
Biar bercerita masa lalu yang penuh memori.
Melihat lagi kampus dimana dulu pernah menjadi.
Bagian hidup yang sangat terkesan sampai mati.
Ucapkan kesetiaan dan siap berpartisipasi.

Mereka sekarang ada.
Sebagian di pusat kuasa.
Sebut saja Prof. A. Malik Fadjar di Jakarta.
Menjadi penasihat Presiden Indonesia.
Banyak yang menjadi kepala daerah.
Kang Suyoto orang muda bupati Bojonegoro sana.
Mas Sutiaji wakil wali kota di Malang Raya.
Masih banyak lagi yang menjadi penguasa.
Bekerja dan mengabdi dimana-mana.
Cak Tabris dan mbak Lutfiyah tinggal di Rusia.
Banyak yang di Sudan, Malaysia dan Libiya.
Di seluruh belahan dunia di benua yang berbeda.

Entah kapan bisa.
Wujudkan dengan rencana.
Perlu gagasan yang bisa diterima.
Oleh seluruh alumni dengan profesi yang berbeda.
Mungkin saja waktu libur tanpa kerja.
Bisa dibuat dulu susunan panitia.

Kita ingin bersama.
Reuni punya implikasi bermakna.
Bisa saja temu alumni sekaligus membentuk pusat pasar kerja.
Dibentuk di seluruh daerah dan seluruh dunia.
Bisa membantu para alumni yang mencari kerja.
Lebih dari itu alumni bisa memperkuat jaringan dakwah.
Untuk memperjuangkan lii'lai kalimatillah.

Lebih-lebih lagi.
Para alumni bisa berpartisipasi.
Membangun ma'had mahasiswa dan mahasiswi.
Sumbangkan sebagian harta dan rizki yang dimiliki.
Mereka kelola dan mereka membangun sendiri.
Jika mereka sudah bangun ma'had tinggal hibahkan ke UIN Maliki.
Termasuk membangun kantor ikatan alumni.

Dengan puisi.
Aku panggil para alumni.
Mana Kang Suyoto dan Mas Sutiaji.
Segera datang ke UIN Maliki lagi.
Bicara tentang rencana reuni dengan kami.
Biar lebih berkah dan bisa anderbeni.
Pada kampus yang kita sangat sayangi.

Iya....
Kami tunggu respon para alumni.

Malang, 5 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[6/9/2017 2:43 PM] Prof. Dr Abd Haris: WISUDA UIN MALIKI,
Lepaskan Sarjana Untuk Mengabdi

Sekian kali.
Wisuda di UIN Maliki.
Lepaskan sarjana untuk mengabdi.
Menggerakkan masyarakat kembali.
Menyongsong hidup dengan sangat peduli.
Menjadi martir dan pejuang dengan hati-hati.

Sarjana.
Strata di atas rata-rata.
Harapan orang tua dan bangsa.
Garda depan pembaharuan dimana-mana.
Beri kontribusi dengan kerja yang nyata.
Selalu membela kepentingan rakyat jelata.
Kebenaran menjadi orientasi selamanya.

Toga sudah dipakai.
Kuncir sudah dipindah dari kiri.
Semua para wisudawan telah diakui.
Sebagai orang yang telah bisa berfikir dengan teliti.
Gunakan pikiran dan perasaan yang suci.
Bisa melakukan sesuatu yang sangat terpuji.

Toga para sarjana.
Menjadi saksi di dunia.
Para wisudawan bersumpah.
Dengan nama Tuhan Yang Esa.
Menjadi manusia dengan kepribadian utama.

Selamat wisudawan.
Para calon cendikiawan.
Berkiprah untuk kemanusiaan.
Pergilah kalian dan tempuhlah kehidupan.
Dengan agama, ilmu dan keahlian.
Pasrahkan semua usahamu kepada Tuhan.

Malang,7 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[8/9/2017 10:07 AM] Prof. Dr Abd Haris: TGB. MZ. MAJDI DI UIN MALIKI,
Meneguhkan Nilai-nilai Islam Washatiy

Jum'at pagi hari.
Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi.
Berkunjung dan ceramah di UIN Maliki.
Uraikan nilai-nilai Islam washatiy.
Untuk teguhkan Islam dalam wadah NKRI.
Dengan jelas dan sangat menarik hati.
Pidato Gubernur sekaligus tuan guru atau kiyai.

Islam washathiy.
Pola pemahaman sangat akurat sekali.
Pemahaman yang tidak ekstrim kanan dan kiri.
Di tengah-tengah sebagai yang diajarkan nabi.
Doktrin yang diikuti sahabat dan diteruskan sampai kini.
Direalisasi untuk menciptakan dunia yang damai.
Bukan pola pemahaman Islam yang takfiri.
Selalu mengkafirkan dan menafikan orang lain yang tidak se-ide.

Kalau saja.
Islam terus bergema di Indonesia.
Bahkan terus menjadi pilihan manusia sedunia.
Beri kontribusi dengan pikiran dan amal nyata.
Menjamin perbedaan pendapat yang lumrah.
Maka umat Islam akan menjadi ummatan wasathan juga.
Umat yang selalu di tengah seperti kata tiong hoa.
Umat yang selalu menjadi saksi atas manusia.
Umat yang bisa memelihara dan penentu dunia.

Syukur alhamdulillah.
Tuan Guru MZ. Majdi ada diantara kita.
Uraikan yang kita harap bisa jelaskan dengan sempurna.
Nilai-nilai Islam wasathiy untuk teguhkan Indonesia.
Negara yang mengikuti semboyan Bhinneka Tunggal Eka.
Tuan Guru pidato dengan gaya seperti kiyai di Jawa.

Semoga saja.
Kelak pada waktunya.
Tuan Guru bisa pimpin Indonesia.
Setidaknya jika tidak RI satu ya RI dua.
Tapi jika sudah menjadi jangan lupa saya.
Paling tidak jadi menteri urusan wanita eh... Menteri agama.

Ya...
Betulkan Tuan Guru...
Jika tidak juga tidak apa-apa.

Malang,8 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[10/9/2017 11:51 AM] Prof. Dr Abd Haris: GUS SHOLAH,
75 Tahun Semoga Penuh Berkah

11 September 1942.
Gus Sholah lahir ke dunia.
Putra Kiyai Wahid dan Ibu Nyai Sholihah.
Cucu dua tokoh besar ulama Indonesia.
Kiyai Hasyim Asy'ari dan Kiyai Syamsuri yang mulia.

Meski hanya beberapa kali.
Bertemu dengan Gus Sholah yang saya hormati.
Terasa hati terobati usai Kiyai Yusuf Hasyim pergi.
Teringat lagi sewaktu di Tebuireng kala jadi santri.
Terasa magnit aura dzurriyah Kiyai Hasyim Asy'ari.
Seorang ulama dengan reputasi sangat tinggi.
Dengan wibawa dan pengaruh sampai luar negeri.
Terbukti menjadi perbincangan yang tidak pernah berhenti.
Terus menggema dan terus menjadi obyek para peneliti.

Gaya bicara.
Tanpa canda dan ketawa.
Responsif dengan segala tema.
Mulai politik, budaya, sejarah, dan agama.
Gus sholah beri uraian dan analisis sebagai pencerah.
Populis dan justru sering menyapa siapa saja.
Tidak peduli orang punya tahta atau rakyat jelata.
Semua dianggap orang penting dan sebagai saudara.

Heran sekali.
Beberapa tahun injak kaki.
Di Tebuireng sebagai pengganti.
Telah banyak melakukan transformasi.
Sistem manajemen yang cepat diperbaiki.
Sarana dan prasarana dibangun dengan cepat sekali.
Entahlah bagaimana Gus Sholah bisa memberi.
Dengan cara dan metoda yang lihai.

Gus Sholah.
Bapak sudah berkiprah.
Untuk Pesantren pelanjut Embah.
Bahkan sudah beri waktu di pemerintah.
Tapi jika saya boleh usul dengan penuh rendah.
Gus Sholah di Tebuireng saja sampai dipanggil Allah Ta'ala.
Semua orang dan santri tetap berharap bisa.
Sebagai obat rindu pada Mbah Hasyim dan dzurriyah.

Gus....
Jujur dengan sebenarnya.
Meski hanya tiga tahun di sana.
Di Pesantren Tebuireng dan sekolah di SMA.
Boleh juga bukan santri yang bisa dibangga.
Tetapi saya sangat beruntung pernah.
Menjadi santri Tebuireng dengan pendidikan sangat berharga.
Modal untuk melanjutkan berjuang dakwah.
Apapun yang aku bisa lakukan meski sederhana.
Tetapi aku merasa Tebuireng modal utama.
Bisa menjadi rasa bangga dimana-mana.
Rinduku pada Tebuireng tidak pernah reda.

Gus..
Selamat ulang tahun.
Semoga Allah beri keselamatan. 
Dengan kehidupan penuh keberkahan.

Malang, 11 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[11/9/2017 7:32 AM] Prof. Dr Abd Haris: MENGHAFAL ALQUR'AN,
Ikhtitar Kejawantahkan dalam Kehidupan

Baca.
Hafal Firman-Nya.
Tiga puluh juz saja.
Usaha yang utama.
Sediakan waktu untuknya.
Cukup sederhana.
Tiga puluh menit tiap hari kerja.
Dengan metoda yang mudah.

Mengapa tidak bisa.
Karena bukan prioritas kita.
Sibuk kerja.
Seolah tidak ada.
Waktu buatnya.
Kita lena.

Iblis siap siaga.
Belenggu pikiran dan hati kita.
Agar jauhkan dari Firman-Nya.
Lupa dengan dzikir padanya.
Selalu ingat pada dunia.
Jauh dari yang semestinya.

Aku berjanji.
Mulai hari ini.
Belajar memahami.
Mengerti titah ilahi.
Menghafal meski setua ini.
Aku tidak gengsi.

Membayangi.
Memilih dan meniti.
Metodologi yang berarti.
Implementasi kitab suci.
Di bumi yang kita pijak ini.

Semoga.
Aku, kamu dan kita.
Bisa lakukan rencana.
Bumikan kitab suci mulia.
Hari ini dan seterusnya.

Bungurasih,  12 Juni 2016
'Abd al-Haris al-Muhasibiy
[12/9/2017 12:53 AM] NAJIH AE: TERIMA KASIH.
Kepada bapak ibu dosen.

Entah amalan apa.
Pasti doa orang tua.
Hingga kini engkau bisa.
Jadi motivator anak muda.
Tuk gapai masa depan cerah.
Engkau luar biasa.

Aku bangga.
Jadi Mahasiswa.
Karena bertemu dosen ternama.
Tidak hanya guru besar saja.
Tapi cendekiawan luar biasa.
Dengan berbagai macam metoda.
Engkau ajarkan pada mahasiswa.

Pembaharu masa kini.
Pendidikan tinggi mengajari.
Hidup lebih berarti.
Dedikasikan diri pada sang illahi.
Jadi insan yang berbudi pekerti.

Banyak.
Ilmu yang engkau ajarkan.
Juga macam pengetahuan.
Bagaimana diri abdikan.
Kepada masyarakat juga lingkungan.
Tak lupa hambakan kepada Tuhan.

Berjuta juta.
Rasa Terima kasih kami sampaikan.
Hanya untaian doa yang bisa kami panjatkan.
Kepada semua dosen amalkan ilmu pengetahuan.
Atas apa yang engkau berikan.
Semoga Ridho Tuhan disertakan.
Lakukan semua amalan.
Kepada tuhan yang menciptakan.
Allahumma inna asaluka ridhoka 'ala kulli haal.

Pp. Sunan Drajat.
[12/9/2017 5:14 AM] Prof. Dr Abd Haris: PANGLIMA DIVISI,
Seorang TNI Sangat Sayang Istri

Heran sekali.
Kesan pertama kali.
Berbincang tidak resmi.
Dengan seorang Pangdiv TNI.
Terkuak sisi-sisi hidup tak terperi.
Meski pegang komando yang ditakuti.
Bahkan bisa gerakkan para prajurit beribu-ribu kali.
Ternyata Panglima seorang yang sangat sayang istri.
Bak cinta julio dan romeo yang penuh misteri.
Cinta sejati takkan pernah pudar sampai mati.

Meski tidak lama.
Berbincang dengan panglima.
Banyak hal yang bisa menjadi hikmah.
Terutama pentingnya membangun keluarga.
Sebagai tiang membangun bangsa dan Negara.
Doktrin atau ajaran yang bersendi agama.
Baiti jannati rumahku laksana surga.

Selebihnya.
Orang yang dikira.
Tidak mungkin berubah.
Ternyata menjadi baik karena hidayah.
Seorang teman Panglima dari etnis cina.
Menjadi seorang muslim dengan sangat beragama.
Bahkan Bapak Panglima merasa kalah.
Setiap kali dengar adzan selalu berhenti cari mushalla.
Tunaikan shalat beribadah kepada Allah ta'ala.

Terimakasih.
Bapak Panglima telah beri.
Kesempatan Pimpinan UIN Maliki.
Berbincang banyak hal dengan cara silaturrahimi.
Adakan kerjasama membangun negeri.
Dengan selalu menjadi mitra yang peduli.

Semoga saja.
Bapak panglima bisa.
Datang untuk berceramah.
Di UIN Maliki di Malang Raya.
Bertemu dengan para civitas akademika.
Berbincang tentang bela Negara.
Membangun dan menyiapkan mahasiswa.
Menjadi penjaga garda depan bangsa.

Semoga saja.
Allah SWT selalu ridla.
Seraya menjaga kita semua.
Bisa berbakti dan mengabdi selamanya.

Malang, 11 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[12/9/2017 10:09 AM] Prof. Dr Abd Haris: MALANG,
Kota Wisata dan Pendidikan

Kota indah.
Seindah di surga.
Serba penuh pesona.
Kota berkah dan istimewa.
Konsentrasi berbagai wisata.

Lihat kembali.
Pemuda dan pemudi.
Menikmati karunia ilahi.
Berjalan-jalan malam hari.
Penuh lampu yang warna warni.
Dengan pandangan senangkan hati.
Sungguh bisa bawa syukur pada ilahi rabbi.
Mereka duduk di kedai sambil minum kopi.
Ngomong dan berbincang serta berdiskusi.

Menjadi realita.
Dengan hidup nyata.
Penuh sesak mahasiswa.
Pendidikan tinggi luar biasa.
UIN Maliki, UM, UMM, UB dan UNISMA.
Perguruan tinggi negeri dan swasta.
Membawa hidup berkah para warga.
Kembangkan bisnis kost, kuliner dan apa saja.
Bahkan pendidikan menjadi bagian pariwisata.
Modal besar penguasa bupati dan wali kota.

Andai bisa.
Disain kota lebih indah.
Bangun peradaban manusia.
Kabupaten dan juga Malang kota.
Mulai kembangkan SDM stndard dunia.
Biar bisa tetap menjadi primadona.
Hidup dengan iman, takwa dan etika.
Seluruh warga menjadi pelopor budaya.
Bersih dan sangat kuat jalankan ajaran agama.

Sebuah imajinasi.
Malang konsep LESBUMI.
Para ahli peradaban UIN Maliki.
Kota dengan varian-varian seni.
Seni tari Islami dan para penyair baca puisi.
Para penyanyi lagukan tanpa nafsu birahi.
Dendang dan suara salawat para sufi.
Ooooh...................... indah sekali.

Mari kita.
Buat Malang lebih Indah.
Dengan ciptakan sebuah arus budaya.
Berbasis pendidikan dan ajaran agama.
Bukan hanya hidonis dan nafsu dunia belaka.
Cipta Malang menjadi seperti hidup di surga.

Malang,12 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[14/9/2017 11:11 AM] Prof. Dr Abd Haris: KREASI UIN MALIKI,
Menpan RB Beri Motivasi

Banyak ide.
Terlontar begitu saja.
Semasa berbincang berdua.
Dengan Pak Menteri di Malang Raya.
Luar biasa dengan ide-ide berbasis agama.
Untuk kemajuan nusa bangsa dan Negara.
Dengan kreasi produksi apa saja asal berguna.

Entalah...
Saya terganggu tanpa jedah.
Ikut-ikutan Pak Menteri dengan bertanya.
Bagaimana segala yang ada bisa.
Memberi kontribusi dengan hasilkan faidah.
Sebagai investasi dan modal belanja Negara.
Untuk membangun pendidikan dan lembaga-lembaga.
Percepatan kemajuan kualitas SDM Indonesia.

Terpikir lagi.
Pendidikan tinggi.
Termasuk UIN Maliki.
Mengkreasi kompetensi.
Realisasikan menjadi inovasi.
Berbasis sains dan teknologi.
Bukan sainstek yang penuh teori.
Namun terus bermanfaat untuk negeri.
Sumbangkan kemajuan untuk dunia kini.

Ya....
Mari kita segera.
Realisasikan saja.
Ide Menpan RB kita.

Surabaya, 14 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[14/9/2017 8:30 PM] Prof. Dr Abd Haris: KHATMIL QUR'AN,
Tamatkan di UIN Maliki Malang

Ya Allah Ya Rahman.
Tuhan Pengasih Penyayang.
Kami khatamkan Al Qur'an.
Dengan penuh keikhlasan.
Tanpa perlu pujian.
Ridla-Mu yang kami harapkan.

Ya Allah ya Rahim.
Beri kami kelapangan.
Hidup penuh keselamatan.
Hindarkan kesengsaraan.
Tanpa gangguan dan cobaan.
Kepada-Mu dekatkan.
Tetapkan iman.
Sampai kapan.
Bertemu Engkau di belakang.

Ya Allah Maha Pengampun.
Kami penuh kehati-hatian.
Membaca firman.
Dengan tata aturan.
Sebagai ajaran.
Jika saja ada kesalahan.
Ampuni ketidaksengajaan.
Salah melafadzkan.
Khilaf memanjangkan.
Waqaf jadi keterusan.

Ya Allah.
Beri pemahaman.
Arti yang Engkau maksudkan.
Masukkan nilai ke dalam.
Jiwa kami yang rentan.
Gangguan setan.

Ya Allah.
Beri kami jalan.
Mengamalkan ajaran.
Wahyu yang Engkau turunkan.
Sampai hari penghabisan.
Jiwa berpisah dengan badan.

Ya Allah.
Terimalah bacaan.
Al Qur'an kitab kita sekalian.
Jadikan teman.
Sebagai pedoman.
Mencari kebenaran.
Hidup penuh kedamaian.
Selalu tenteram.
Dalam rahmat dan ampunan.
Wafat dalam keadaan Iman.
Baik akhiri kehidupan.

Malang,14 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[16/9/2017 4:31 AM] Prof. Dr Abd Haris: HARLAH LP. MA'ARIF NU,
88 Tahun Mengabdi Untuk Negeri

19 September 1929.
88 tahun yang sudah silam.
LP. Ma'arif NU telah ditetapkan.
Menjadi sebuah pergerakan kebangsaan.
Sebuah inisiasi Kiyai Wahid dan teman-teman.
Memajukan bangsa dengan pendidikan.
Untuk berjuang bebaskan dari penjajahan.
Meraih kehormatan dengan kemerdekaan.

Kini umur 88.
Banyak yang melupakan.
Dianggap tidak punya kemampuan.
Padahal jujur saja berapa lulusan yang meraih keberhasilan.
Menjadikan SDM yang justru lebih dari ketentuan.
Dengan modal finansial yang asal-asalan.
Bisa bersaing dengan berbagai kemajuan.

Sedih juga.
LP. Ma'arif NU dianggap rendah.
Tanpa melihat berapa juta yang sudah ambil faidah.
Bahkan mereka telah ambil tanah dan sekolah.
Statusnya diatasnamakan diri dan keluarga.
Sedikit pun tidak pernah merasa salah.
Bahkan sudah merampok mengolok-olok juga.
Kita semua tidak akan terima pasti kita jaga.
Sampai hari penghabisan di akhirat sana.

LP. Ma'arif NU segera.
Bangkit dengan berbagai cara.
Modal semangat mengabdi kepada Allah ta'ala.
Dengan kembangkan model sekolah dan madrasah.
Sebaik yang ada di Eropa, Amerika dan Cina.
Bahkan harus lebih baik dibanding mana saja.
Buat pilot proyek dan lakukan uji coba.
Sekolah dan Madrasah favorit di dunia.

Lihat saja.
Di SMA NU I Gresik sana.
Sekolah kelas dunia dan akhirat juga.
SMK Plus NU di Sidoarjo yang membahana.
Dengan model mobile learning tanpa susah.
Masih banyak bahkan yang lebih baik dari yang ada.

Kini sekarang ini.
Kita kembangkan lagi.
MA'ARIF MART sangat terpuji.
Keuntungannya bisa untuk membiayai.
Segala yang menjadi kebutuhan inti.

KAMPUNG BAHASA di kota Mojokerto juga.
Bisa menjadi rujukan untuk dikelola bersama.
Antara LP. Ma'arif NU dan Pemerintah daerah.
Majukan bangsa kuasai bahasa dunia.
CfLD segara bisa membantu para siswa.
Tinggal pengurus punya nyali untuk jadikan realita.

LP. Ma'arif NU.
Cinta NU untuk bangsa.
Telah beri kontribusi pada negara.
Menjadi Indonesia yang merdeka.
Jangan lupakan LP. Ma'arif NU selamanya.

Mari.
Ucapkan sumpah.
Gerakkan pendidikan NU segera.
Jangan sampai ditunda-tunda.
Biar Indonesia lebih maju dari Negara mana saja.

Malang, 19 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[16/9/2017 4:56 PM] Prof. Dr Abd Haris: PRAMUKA,
Praja Muda Karana

Warga Kreatif berjiwa muda.
Tak pernah lelah.
Mendidik jiwa.
Berada dimana saja.

Dasadarma.
Menjadi dasar melangkah.

Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Patriot yang sopan dan kesatria.
Patuh dan suka bermusyawarah.
Rela menolong dan tabah.
Rajin terampil dan gembira.
Hemat cermat dan bersahaja.
Disiplin berani dan setia.
Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.

Sako Ma'arif NU.
Satuan Komunitas Pramuka Ma'arif NU.
Telah berkibar dimana-mana.
Di Nusantara.
Mulai Aceh sampai Papua.

Sungguh aku bahagia.
Melihat generasi muda.
Siap siaga.
Mengawal negara.
Berdasar Pancasila.

Mereka segera.
Memimpin bangsa.
Dengan sesama.
Bersama ulama CENDIKIA.
Polisi dan tentara.

PP. Darul Falah
Ramban Cerme Bondowoso, 25 Desember 2015
Abd. Haris Al-Muhasibiy
[16/9/2017 6:12 PM] Prof. Dr Abd Haris: PERWIMANAS MA'ARIF,
Perkemahan Wirakarya Pramuka Nasional 2

Seluruh penjuru.
Pergi ke Magelang bersatu padu.
Perkemahan Wirakarya Pramuka Ma'arif NU.
Dengan jumlah tidak terhitung beribu-ribu.
Berpakaian rapi dengan peralatan sebagai pandu.
Oh... bus-bus berjalan dengan penumpang penuh.
Bershalawat bersama dan nyanyikan lagu merdu.
Semangat dan teriakkan salam pramuka dulu.

Sore hari ini.
Kontingen berangkat mulai.
Dengan dilepaskan oleh pengurus dan para kiyai.
Berdo'a angkat tangan dua kepada ilahi.
Mohon keselamatan perjalanan dengan hati-hati.

Ya Allah...
Beri keberkahan mereka.
Para anggota pramuka anak bangsa.
Mereka para kader pemimpin Indonesia.
Harapan semua jadikan rakyat sejahtera.
Dengan berlatih berkemah di Magelang sana.
Bertemu dengan cara yang penuh etika.
Sebagai pemicu kemajuan sekolah dan madrasah.
Menjadi insan mandiri berkarakter utama.

Ya Allah...
Mereka para pemuda.
Mereka yang aktif di pramuka.
Telah tanamkan nilai-nilai agama.
Dengan biasakan hidup disiplin dan beretika.
Selalu berusaha saling menolong sesama.
Jiwa nasionalisme yang penuh dan membara.
Membela agama, nusa, bangsa dan Negara.
Beri bimbingan selamatkan dari cobaan apa saja.
Jauhkan dari hidup yang amoral dan narkoba.

Ya Allah...
Malam ini mereka menyusuri.
Jalan-jalan terjal penuh onak dan duri.
Semangat tunjukkan menjadi seorang pribadi.
Dengan watak, sifat dan segala ciri personality.
Tangguh dan tidak mudah goyah ke kanan dan kiri.
Teguhkan mereka dengan iman di hati.

Ya Allah...
LP. Ma'arif NU sudah.
Usaha dengan susah payah.
Mendidik para generasi muda.
Dengan ajak mereka di pramuka.
Sebagai tanggungjawab kepada Negara.
Supaya menjadi bangsa dan negara yang jaya.

Selamat jalan.
Menuju perkemahan.

Malang, 16 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[17/9/2017 1:10 PM] Prof. Dr Abd Haris: DADAPAN,
Kampung Awal Perjuangan

Usai sekolah SMA.
Dari Tebuireng di Jombang sana.
Pada tahun seribu sembilan ratus delapan dua.
Kudatang mengabdi menjadi guru Tsanawiyah.
Sebagai guru mata pelajaran matematika.
Sungguh sangat terkesan menghunjam di dada.
Takkan pernah kulupakan selama-lamanya.
Awal perjuangan menata hidup penuh suka dan duka.

Kini aku datang lagi.
Sudah amat berubah sama sekali.
Menjadi kampung dengan wajah baru sekali.
Sebagai indikator kehidupan dengan hirarchi tinggi.
Kebanyakan masyarakat bekerja di luar negeri.
Dengan peroleh upah atau gajih yang tinggi.
Bangunan rumah dengan pagar-pagar yang rapi.
Menghapus kesan lama sebagai kampung tradisi.

Waktu itu.
Kulakukan transformasi.
Mengubah mind set pemuda dan pemudi.
Hidup harus melakukan perubahan berarti.
Meraih cita-cita dan harapan yang tinggi.
Menggapai bintang-bintang di langit dengan warna warni.
Lautan kehidupan harus terus diseberangi.
Tidak boleh berhenti mengejar mimpi.
Meski kadang berhadapan dengan onak dan duri.
Ini juga yang kulakukan sampai kini.
Selalu melakukan transformasi diri.
Dengan bingkai ibadah kepada ilahi.

Terimaksih Tuhan.
Engkau masih beri kesempatan.
Bertemu dengan banyak tokoh dan kenalan.
Matur suwun pak Iskandar dan teman-teman.
Masih ingat kepada beta bahkan seperti handai tolan.

Dadapan, 05 Maret 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[18/9/2017 2:56 AM] Prof. Dr Abd Haris: KIYAI MASBUHIN,
Pengasuh Pesantren Manbausshalihin

Seorang kiyai sederhana.
Dengan perilaku penuh etika.
Pendidik agama Islam dan bahasa.
Sebagai implementasi pengalaman yang sudah.
Alumni Gontor dan langitan dengan sama.
Peroleh pendidikan yang sangat sempurna.
Kiyai Zarkasyi, kiyai Fakih dan kiyai Usman Surabaya.
Mereka yang banyak mempengaruhi jiwanya.
Menjadi pribadi kiyai Masbuhin yang ternama.

Kini kiyai.
Mengasuh beribu santri.
Di Gresik, di Blitar bahkan di Bali.
Dengan pendekatan dan gaya baik sekali.
Dengan out put santri punya kompetensi.
Membaca kitab kuning, bahasa dan calon sufi.
Biasakan wirid-wirid yang dibaca 'Abdul Qadir al Jilani.
Sufi besar yang berpengaruh sampai kini.

Kiyai biasa.
Memakai sepeda.
Melihat santri kerja apa.
Layaknya ustadz waktu muda.
Di Gontor yang memang terbiasa.
Menjadi sangat elok sekaligus olah raga.
Bahkan bisa beri contoh menjadi sunnah.

Kemaren bertemu.
Dengan sedikit menunggu.
Di pesantren yang didirikan lebih dulu.
Dengan berbincang sedikit aku tahu.
Beliau sangat mendukung profesiku.
Sebagai rektor UIN Maliki yang menjadi perhatian beliau.
Sungguh tidak kusangka beliau sangat tahu.
Dengan do'a yang beliau panjatkan aku terharu.
Meski tidak diucapkan dan dibacakan waktu itu.

Aku titipkan lagi.
Anakku yang kusayangi.
Ahmad Fakk Dominika Taqi.
Menjadi anak asuh dan santri.
Berharap bisa meniru dan mengikuti.
Menjadi seorang saleh dan seorang kiyai.
Bisa meneruskan dan bisa berpartisipasi.
Membangun bangsa dan Negara yang dicintai.

Sungguh luar biasa.
Kiyai Masbuhin telah bermakna.
Menjadi kiyai sekaligus ahli bahasa.
Bahkan seorang sufi yang sangat langka.
Menjadi marja' persoalan dan masalah-masalah.

Hatur nuhun kiyai.
Telah banyak berpatisipasi.
Membangun bangsa dengan mendidik santri.
Menjadi seorang yang berilmu dan berani.
Berdakwah dengan cara yang penuh emphaty.
Tersebar di seluruh wilayah NKRI.

Semoga saja.
Kiyai dan keluarga.
Terus sehat dan bahagia.
Membantu bangsa Indonesia.
Menjadi manusia yang taat beragama.

Saya gembira.
Bertemu kiyai yang sangat mulia.
Bersama Kivah Aha Putra anak pertama.
Sebagai alumni sekolah di Tsanawiyah dan Aliyah.
Semoga dua anakku bisa mengikuti langkah.
Kiyai Masbuhin berdakwah untuk agama.

Harapan orang tua.
Menjadikan anak-anaknya.
Bisa berguna bagi semua manusia.
Sebagai ulama yang merupakan waratsatul anbiya'.

Gresik, 17 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[18/9/2017 12:42 PM] Prof. Dr Abd Haris: PAK JOKOWI,
Presiden Populis dan Sangat Simpati

Pak Jokowi.
Hadiri Perwimanas pagi ini.
Pembina upacara pidato sangat simpati.
Dengan gaya dan suara wibawa dan hati-hati.
Dengan beri apresiasi kepada peserta yang dipilih.
Beri hadiah sepeda kepada peserta putra dan putri.

Tampaknya sudah.
Dapatkan presiden Indonesia.
Sangat populis dan sangat sederhana.
Dengan bicara jelas dan apa adanya.

Berkali-kali.
Pak Jokowi ingatkan lagi.
Semua harus siap berinovasi.
Ikut berpartisipasi membangun negeri.
Siap bersaing dalam semua konstelasi.
Jika tidak ingin terpuruk dan dijajah lagi.
Harus siapkan pendidikan baik bagi generasi.
Jangan merasa semua sudah selesai.

Pak Jokowi.
Terlihat sangat peduli.
Dengan para siswa dan siswi.
Bersalaman satu persatu tanpa henti.
Tidak angkuh dan sangat amat simpati.
Mungkin inilah presiden yang berangkat mandiri.
Dengan kepribadian dan karakter kuat sekali.

Terimakasih.
Pak Jokowi telah sudi.
Menghadiri perwimanas ini.
Semoga bapak jadi presiden lagi.
Meneruskan pembangunan berdasar visi dan misi.
Pemerataan pembangunan di semua negeri.
Keadilan sosial dan hargai harkat manusiawi.

Magelang, 18 September 2017
'Abd Al Haris Al Muahasibiy
[18/9/2017 2:49 PM] Prof. Dr Abd Haris: YOGYAKARTA,
Kota Indah Sejuta Pesona

Malam sepi.
Datang di kota nan seri.
Yogyakarta dengan sejuta misteri.
Pusat kerajaan Jawa dengan penuh history.
Entalah semua tamu datang dengan terpikat hati.

Di sini.
Orang-orang hebat unggulan negeri.
Sri Hamengkubuwono sampai Mukti Ali.
Para seniman dan budayawan tumbuh silih berganti.
Para cendikia dan para ahli strategi.
Terkumkumpul dan menjadi simbol kehebatan negeri.

UIN, UGM dan UNY dan masih banyak lagi.
Kampus candradimuka telah beri kontribusi.
Dengan telorkan para profesional dan para ahli.

Panorama indah.
Tercermin banyak pola.
Malioboro dan berbagai pojok kota.
Penuh karya seniman dan para pecinta.
Keindahan dengan paradigma diakspora.
Berbagai pola dan tema-tema wacana.

Yogyakarta.
Engkau harapan Indonesia.
Lestarikan budaya Jawa-Indonesia.
Warisan manusia untuk kejayaan Negara.

Datang bela Negara.
Kokohkan falsafah Pancasila.
Penjaga dan pelestari Negara Indonesia.

Bravo.
Rektor UIN SUKA.
Semoga tetap Jaya.

Yogyakarta, 9 Agustus 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[19/9/2017 6:26 AM] Prof. Dr Abd Haris: HIJRAH,
Perubahan Menuju Kebaikan Bersama

Kesulitan.
Dengan usaha perubahan.
Pasti akan temukan kemudahan.
Sebagai Firman Tuhan yang menjadi ajaran.
Satu kesulitan buahkan dua kemudahan.

Hijrah.
Sejarah manusia.
Usaha merubah segala yang dirasa.
Menjadi hambatan hidup dan perjuangan manusia.
Menuju cita mulia membangun citra.
Sebagai Nabi mendirikan kota Madinah.
Kota berperadaban dengan budaya yang dicipta.
Perjanjian sesama lain etnis dan lain agama.
Piagam Madinah menjadi bisa di atas semua.

Hijrah.
Esensi berubah.
Tinggalkan yang lama.
Buat baru yang lebih utama.
Membawa berkah kerja sama.
Saling membantu tinggalkan saling mencela.
Lihat kompetensi diri dengan keunggulan jiwa.
Berperilaku bak Nabi dengan penuh etika.

Malang, 19 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[20/9/2017 1:16 PM] Prof. Dr Abd Haris: MAKNA HIJRAH,
Menuju Peradaban Islam Nusantara

Berubah dengan budaya.
Menjadi peradaban Nusantara.
Bermakna dengan esensi dan forma.
Menjadi nir jahiliyah berbasis agama.
Nilai-nilai Islam terinternalisasi dalam jiwa.
Tanpa marah tanpa duka tanpa kecewa.
Sebagai wali berdakwah tanamkan substansi biarkan bentuknya.

Hijrah mengajari.
Perubahan gradual dengan misi.
Menjadi islami tanpa harus melabeli.
Tidak perlu membuat gaduh dan unjuk gigi.
Bukan melawan bukan juga menakut-nakuti.
Justru menyapa dengan kata jaminan sangat damai.
Semua dipasung niat mencari ridla ilahi rabbi.

Hijrah juga.
Mengajak berubah dengan etika.
Membangun swasembada budaya.
Produksi ide dan mendidik anak-anak punya himmah.
Lakukan transformasi dengan terus tanpa jedah.
Mengajak mereka dengan lambaian tangan dua.
Ayo... ayo... ayo... kita bicara apa saja semesta.
Dengan kata indah berbalut seni dan budaya Nusantara.

Hijrah mengubah.
Tanpa geger tanpa jera.
Simpatik membentuk pola.
Peradaban berasas dasar agama.
Sebagai Muhammad Rasulillah bangun Madinah.
Kota berperadaban dengan Bhinneka Tunggal Eka.
Bermacam etnis dan bermacam agama yang ada.
Tugas pokok dan fungsi mereka saling berpegang norma.

Mulai saja.
Realisasikan Hijrah.
Majukan sekolah dan madrasah.
Bangun Pendidikan Tinggi Islam dimana-mana.
Partisipasi ormas seperti NU dan Muhammadiyah.
Kontribusi kementerian agama Republik Indonesia.
Kuatkan ekonomi perbanyak para pengusaha.

Biasakan suka berderma untuk membangun sarana.
Pusat-pusat kajian peradaban dan budaya.
Kirim anak-anak muda ke Timur tengah, Cina, Eropa dan Amerika.
Bawa sainstek dan kembangkan di Nusantara.
Indonesia sebagai tumpah darah harus dijaga.

Lebih dari semua.
Hijrah mengajari manusia.
Solidaritas ummat beragama.
Dibangun dan dijaga sampai yaumil qiyamah.
Meski berbeda paham dan cara serta metoda.
Persatuan dan kesatuan ummat menjadi utama.
Jangan biarkan orang lain mengadu domba.

Malang, 20 - 09 - 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[21/9/2017 6:48 AM] Prof. Dr Abd Haris: SELAMAT TAHUN BARU,
Kamis 01 Muharram 1439 Hijriyah

Khalifah Umar sudah.
Membuat sejarah tahun hijriyah.
Sebagai pembeda dengan hitungan qomariyah.
Lebih akurat tentukan tanggal yang ada.
Ijtihad Khalifah dan para sahabat Nabi mulia.
Mengenang hijrah nabi ke kota Madinah.
Membangun peradaban dengan mengubah tatakelola.
Kuatkan dan didik sumber daya manusia.
Menjadi beradab dengan ajaran-ajaran agama.

Dari Makah ke Madinah.
Berpindah dengan gerakan penuh cita.
Mendidik manusia membangun budaya.
Penuh etika dengan cara infiltrasi nilai-nilai utama.
Membuat kesepakatan dengan Piagam Madinah.
Seolah dan mirip seperti Negara Indonesia.
Dengan Pancasila sebagai falsafah Negara.
Hidup tenteram dan penuh berkah.
Dengan bermacam etnis dan berbagai agama.

Hijrah.
Semangat berubah.
Dengan tetapkan paradigma.
Membangun komitmen bersama.
Saling membantu terutama kepada yang lemah.
Bangga dengan sesama bangsa bahkan sesama manusia.
Dengan perspektif semua makhluk Tuhan Yang Esa.
Perbedaan diantara manusia hanya karena taqwa.

Bangsa kita ini.
Perlu desain perubahan lagi.
Menuju masyarakat yang madani.
Dengan ciri-ciri yang bisa menjadi identifikasi.
Kemukakan dan tonjolkan hak-hak asasi.
Negara melindungi semua warga tanpa pilih kasih.
Keadilan dan kesejahteraan menjadi penting sekali.

Kemajuan bidang sains dan teknologi.
Pertumbuhan surplus terutama dalam ekonomi.
Partisipasi politik masyarakat melalui partai.
Sesuai pandangan hidup visi misi yang dipilih.
Kebebasan berpendapat dan tanggung jawab sendiri.
Pendidikan untuk semua terus tanpa henti.
Berusaha menjadi bangsa Indonesia yang mandiri.

Esensi hijrah.
Perubahan sebagai cara.
Menjadi sebuah drama manusia.
Menuju cita membangun kota.
Peradaban manusia penuh etika.
Tinggalkan sikap dan perilaku jahiliyah.
Dengan saling membantu tidak saking menghina.

Selamat tahun baru hijrah.
Semoga Indonesia menjadi adidaya.

Bekasi, 21 - 09 - 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[23/9/2017 3:05 AM] Prof. Dr Abd Haris: QIYAMUL LAIL,
Hidupkan Malam dengan Permohonan

Baru saja.
Usai mengaji tafsir yasin di mushalla.
Sampai urain ayat tentang kekuasaan Yang Esa.
Dia mengganti siang jadi malam gelap gulita.
Tapi justru menjadi waktu yang penuh hikmah.

Malam buta.
Permohonan manusia.
Menjadi diterima atau terijabah.
Bukankah para nabi ucapkan do'a-do'a.
Penyesalan dan bertaubat kembali padaNya.
Banyak yang disampaikan waktu sepertiga.
Terakhir setiap malam dengan dengarkan suara.
Para malaikat turun ke bumi seraya berkata.
Siapa yang punya hajat mintalah segera.
Allah beri sesuai dengan kebutuhan yang diminta.

Sebab inilah.
Nabi Muhammad selalu berjaga.
Gunakan untuk qiyamul lail sepanjang masa.
Bahkan dua kakinya sampai bengkak tak dirasa.
Lakukan meski sudah dijaminan diampuni dari dosa.
Tapi tetap saja lakukan sebagai syukur pada Yang Esa.

Kini.
Kita ukur sendiri.
Sudahkan kita menyadari.
Betapa seharusnya kita menyontoh nabi.
Gunakan waktu untuk kontemplasi.
Shalat di sepertiga malam setiap hari.
Untuk mensyukuri berbagai nikmat yang diberi.
Tanpa mintak sudah datang sendiri.
Bahkan wujud kita dari tidak ada menjadi diri.
Tidak terhitung nikmat-nikmat yang lain lagi.

Mari kita.
Ucapkan bersama.
Afala akunu abdan syakura.
Ya ucapkan lagi tanpa jedah.

Bukankah seharusnya kita.
Banyak bersyukur kepadaNya?

Bungurasih, 19 Juni 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[25/9/2017 7:49 AM] Prof. Dr Abd Haris: BALI,
Indah Penuh Nyali

Sangat indah.
Pesona manusia sedunia.
Tidak cukup sempurna jika belum ke sana.
Semua terasa menyapa dengan kata penuh etika.
Manusia-manusia ramah dengan senyum merekah.
Seperti miniatur seantero dunia semua ada.
Dengan rasa gembira menikmati alam nan ramah.

Bali Indonesia.
Menjadi pesona luar biasa.
Investasi naikkan pamor bangsa.
Dengan segala keindahan penuh berkah.
Seolah mata dunia arahkan dengan tema.
Bumi dan laut Bali menjadi impian semua.

Sulit diurai.
Dengan analisis nilai.
Menjadi infiltrasi tanpa henti.
Multikultural dan segala yang terjadi.
Budaya dunia menjadi terkukung di sini.
Indonesia bisa kuasa dengan Bali investasi.
Lakukan akulturasi dengan terikat kooptasi.

Bali indah mempersona.
Sejengkal tanah bisa berbuah harta.
Emas dan perak bisa kalah dengan tanah dan sawa.
Bali sediakan apa saja untuk semua manusia.
Menjadi idaman kediaman para pensiunan mancanegara.
Entahlah.. mungkin segala bisa dibeli dengan murah.

Menyadari.
Bumi dan lautan berbakti.
Untuk berikan investasi bernilai tinggi.
Meski ada kontradiksi budaya yang sepi.
Perempuan-perempuan bekerja lebih punya nyali.
Mungkin nilai sejati para istri mengabdi untuk suami.

Bali....
Engkau telah bernilai.
Berikan keindahan tanpa peduli.
Siapa pun bisa datang pergi untuk menikmati.
Semua tidak lain tidak bukan kecuali karunia ilahi.

Bali, 25 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[25/9/2017 10:35 AM] Prof. Dr Abd Haris: RADIKALISME DAN PERGURUAN TINGGI,
Pencegahan dan Memperkuat Keutuhan Negeri

Bali Nusa Dua.
Tempat sangat bersejarah.
Berkumpul rektor se-indonesia.
Ikrar melawan gerakan dan idea.
Radikalisme dan anti toleransi dimana saja.
Menjaga keutuhan Negara dan bangsa Indonesia.

4537 orang.
Para rektor datang.
Dengan pikiran-pikiran cemerlang.
Menyambut perhelatan dengan tenang.
Merakit persaudaraan dengan jiwa tanpa meradang.
Teguhkan Indonesia Negara maju gemilang.

Sedang mencari.
Format dengan teliti.
Pencegahan disintegrasi.
Kuatkan sesama anak-anak negeri.
Membangun bangsa dan negera tanpa cerai berai.
Dengan mengajak siapa pun tanpa saling membenci.
Biar tidak saling tuduh kiri dan khianati.
Bukankah bangsa ini telah menguras banyak energi.
Belum juga bisa wujudkan kesejahteraan tinggi.

Boleh saja.
Mulai dari para pengelola.
Perguruan tinggi negeri dan swasta.
Saling bisa tunjukkan kinerja penuh etika.
Bukan saling menghina seperti orang tidak beragama.
Alih-alih memahami dan beri support tenaga.
Beri kontribusi nyata dengan tunjukkan realita.

Terimakasih pak Menteri.
Menteri Riset dan Teknologi.
Terimakasih pak Menag RI.
Terimakasih pak Presiden pak Jokowi.
Telah punya ide dan telah menginisiasi.
Gerakan pesan untuk Indonesia damai.
Kami para rektor akan tindaklanjuti.

Bali, 25 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[26/9/2017 5:14 AM] Prof. Dr Abd Haris: PERGURUAN TINGGI,
Mistisisme Sebagai Pondasi

Berbincang lama.
Dengan para ahli agama.
Membangun strategi dan paradigma.
Sebagai pondasi dan juga penyangga.
Membangun SDM di perguruan tinggi mana saja.

Tanpa mengurangi.
Kreativitas dan juga inovasi.
Sivitas akademika semua tanpa kecuali.
Bahkan bisa mendorong dan memotivasi.
Melakukan riset untuk temukan teori-teori.
Dengan tasawuf atau mistisisme sebagai pondasi.
Metode untuk selalu dekat kepada ilahi rabi.
Asal ilmu sebagai pandangan epestemilogi integrasi.

Hipotesis bisa.
Out put jadi beragama.
Kematangan spiritual dan jiwa.
Menjadi tumpuan semua anak bangsa.
Pendidikan tinggi kita tetap bisa.
Telorkan alumni dengan banyak kriteria.
Kompeten dalam bidang yang dipilihnya.
Semua juga bisa menjadi manusia mulia.
Sebagai para sarjana dengan kualifikasi yang utama.

Semoga saja.
Isoteris ajaran agama.
Penghayatan dalam relung jiwa.
Bukan formalitas eksoteris belaka.
Membuka pintu alienasi hidup di dunia.
Sebagai kata SH. Nasr kini banyak manusia nespa.
Di benua Eropa, Amerika dan mungkin di Indonesia.
Sebab hidup tanpa berpegang inti ajaran agama.

Keprihatinan ini.
Perlu jadi bahan diskusi para ahli.
Mencari ontology, epistemology dan axiology.
Sebagai kata Albert Einstein agama jadi inti.
Pemberi cahaya tanpa buta dan tanpa tuli.

Semoga ini yang dipilih.

Bali, 26 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[26/9/2017 9:24 AM] Prof. Dr Abd Haris: PAK JOKOWI,
Sarankan Lompatan Inovasi

Pak Jokowi.
Beri sambutan di Bali.
Sarankan semua perguruan tinggi.
Adakan lompatan inovasi di era globalisasi.
Dengan membuka berbagai keahlian baru di prodi-prodi.

Prodi bisnis on line dan logistik yang jarang sekali.
Bisa segera dibuka dan datangkan para ahli.
Dengan cara panggil para praktisi.
Asal pak Menteri juga bisa segera mengizini.

Tampaknya segera.
Direspon para pengelola.
Perguruan tinggi negeri dan swasta.
Jangan terlalu lama menunggu perintah.
Inisiatif dan proaktif ajukan permohonannya.

Pak Jokowi.
Sudah beri inspirasi.
Dengan gaya sopan dan damai.
Menginisiasi dengan membuka prodi.
Relevan dengan kepentingan kebutuhan negeri.

Bali, 26 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[26/9/2017 2:36 PM] Prof. Dr Abd Haris: SEJARAH ENAM LIMA,
Sediakan Pelajaran Bangsa

Sejarah kelam bangsa.
Entah karena dijajah Belanda.
Mungkin karena perang saudara.
Katakan saja peristiwa enam puluh lima.
Telah membuat kelam sejarah manusia.
Sebaiknya menjadi pelajaran untuk semua.
Jangan sampai terulang dan beban Negara dan bangsa.

Musti hati-hati.
Jangan klaim sendiri.
Apalagi akan menyakiti.
Sebaiknya segera dihindari.
Punya efek buruk sangat tinggi.

Semua sudah.
Terlewat dengan masa.
Sebaiknya membangun bangsa.
Dengan beri tata nilai teladan bagi pemuda.
Jangan terulang lagi semua peristiwa.
Tragedi kemanusiaan bangsa kita.

Semua menahan diri.
Dengan kemukakan negeri.
Perlu adakan ajang silaturahmi.
Selesaikan dengan damai tanpa ambisi.
Semua anak bangsa harus kembali berbakti.

Entahlah...
Sesak kuatir di dada.
Terkoyak bangsa dan Negara.
Hanya karena saling tuduh sesama.

Semoga.
Semua menjadi lega.

Bali, 26 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[27/9/2017 9:06 AM] Prof. Dr Abd Haris: UIN MALIKI DAN LITERASI,
Membaca-Menulis Tingkatkan Kompetensi

Literasi.
Mendominasi.
Hidup sampai mati.
Membaca dan memahami.
Menulis dengan rapi.
Berfikir dengan hati-hati.
Berkarya dapat dinikmati.

Literasi.
Sudah lama sekali.
Tuhan mengajari.
Kepada Nabi.
Iqra' sebagai bukti.
Membaca semua ini.
Tanpa dibatasi.
Di langit dan di bumi.

Kini digiatkan lagi.
Membuka hati.
Mata kanan dan kiri.
Membaca dan memahami.
Tampak atau tersembunyi.

Literasi.
UIN Maliki pasti.
Berkewajiban membuka diri.
Bekerja dengan dalam dan luar negeri.
Siapa tahu mau mendanai.

Literasi.
Sarana menyayangi.
Sesama manusia di bumi.
Terbuka mata hati.
Mengagumi karya ilahi.
Meniru berkarya sendiri.

Bungurasih,  07 Jan 2016
'Abd al-Haris al-Muhasibiy
[28/9/2017 11:02 AM] Prof. Dr Abd Haris: KEBUDAYAAN,
Ide dan Karya Insan

Budaya.
Faktor perubah.
Tersusun menjadi tertata.
Meneruskan ikhtiar manusia.
Menuju kepada kesempurnaan.

Pagi hari.
Seminar nasional di hotel pelangi.
LSM SATMATA yang mengkreasi dan inisiasi.
Dengan Pak Abdul Qadir Amir Hartono di sini.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI.
Melestarikan budaya dan kearifan lokal masa kini.
Dengan para mahasiswa dan mahasiswi.

Sungguh sangat baik dan menyenangkan hati.
Apalagi ada seni tradisi dengan para penari.
Oh... seperti para penari pengikut Rumi.
Semoga kelak mereka menjadi pengikut para sufi.

Kearifan lokal dimana saja.
Menjadi modal penyumbang budaya.
Kebudayaan nasional Indonesia kita.
Menjadi diaspora dengan masukkan nilai agama.
Menjadi pola pengembangan terus tanpa jedah.
Membentuk peradaban dunia menjadi fenomena.
Kemajuan seluruh manusia seantero dunia.

Terserah.
Budaya untuk siapa.
Terpenting bisa merubah.
Manusia beradab dengan tarbiyah.
Dengan terus menuju Tuhan Esa.

Sekarang bisa.
Buat strategi budaya.
Dengan membuat sebuah peta.
Menata dengan segala metoda.
Pertahankan konsensus bangsa.
Pancasila dan NKRI serta UUD 1945.
Kebudayaan yang menjadi kebanggan kita.

Malang, 28 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[30/9/2017 11:40 AM] Prof. Dr Abd Haris: UIN MALIKI,
Rekonstruksi Visi dan Misi

Esensi visi.
Tanpa berubah sama sekali.
Kecuali disusun kembali dengan sebuah redaksi.
Mudah dicerna dan dihapal mahasiswa dan mahasiswi.
Menjadi orientasi sivitas akademika sampai nanti.
Diwujudkan dengan rumuskan misi dan nilai-nilai.

UIN Maliki.
Membantu mahasiswa dan mahasiswi.
Menjadi manusia yang baik di sana atawa di sini.
Tidak terbatas oleh waktu dan domisili.
Kapan pun dan dimana pun tetap baik sekali.
Sebagai pesan Nabi addabani rabbi faahsana takdibi.
Allah mendidikku dengan pendidikan yang baik sekali.
Lulusan UIN Maliki menjadi manusia mendekati nabi.

Semua yang dipunya.
Sarana dan prasarana yang ada.
Harus diorientasikan untuk kepentingan lembaga.
Memfasilitasi terlaksananya pendidikan untuk mahasiswa.
Bahkan untuk terwujudnya tiga dharma.
Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dimana saja.
Supaya para mahasiswa ahli dalam bidangnya.
Menjadi manusia yang baik menurut penilaian agama.

Tenaga pendidik dan kependidikan kita.
Harus terus berusaha tingkatkan kualita.
Dengan studi lanjut dan usaha-usaha yang lainnya.
Seminar, diskusi, pelatihan dan anjangsana.
Ke pusat-pusat pendidikan di dalam negeri atawa di luar sana.
Menulis jurnal yang terindek scopus atau yang biasa.
Terus kembangkan tanpa merasa lelah.
Semua dalam rangka berkorelasi peningkatan mutu mahasiswa.

Siap-siap saja.
Rapat pimpinan senin lusa.
Membahas strategi pengembangan lembaga.
Dengan model yang sangat terbuka.
Biar semua pimpinan merasa memiliki atau yang punya.
Tuangkan kebijakan pimpinan dalam bentuk renstra.
Program prioritas mengacu kementerian agama.

Jurnal segera.
Diinisiasi oleh para ketua.
Di masing-masing program studi yang ada.
Biar tidak kalah dengan STAIN Kudus Jawa Tengah.
Masak sih kita tidak bisa lebih baik dari mereka.

Semoga.
Dengan suasana gembira.
Tanpa benci juga tanpa marah.
Kita bisa ambil keputusan yang bijaksana.
Untuk lii'lai kalimatillah yang menjadi tugas kita.

Ketemu senin lusa.
2017 Oktober tanggal tiga.

Malang, 30 September 2017
'Abd Al Haris Al Muhssibiy
[1/10/2017 7:52 AM] Prof. Dr Abd Haris: KAMPUS ISLAM 1,
Menjadi Impian Semua Insan

Bangunan menawan.
Penuh keindahan.
Pohon dan rerumputan.
Tumbuh dengan keserasian.
Penuh kepatuhan.
Aturan dijalankan.
Tanpa pengecualian.

Burung merasa aman.
Tanpa gangguan
Manusia dan syetan.
Suara kerinduan.
Selalu didengarkan.
Nyanyian burung kutilang.
Pagi dan menjelang malam.
Bersahut-sautan.
Menandakan kedamaian.
Pengguni kampus Islam.

Adzan dikumandangkan.
Serentak orang rebutan.
Mencari jalan.
Ke masjid dan pujian.
Menanti jama'ah berdatangan.
Dirikan solat dengan imam.

Perpustakaan buka sampai malam.
Melayani kebutuhan.
Mahasiswa dalam pencarian.
Referensi untuk kutipan.
Membuat tugas perkuliahan.

Parkir rapi dengan keteraturan.
Tidak sembarang diletakkan.
Semua kendaraan.
Di tempat yang ditentukan.
Satpam sangat sopan.
Senyum seperti para perawan.
Menyapa dengan kata silakan.
Apa perlu bantuan.

Masjid tempat ibadah.
Harus terus dijaga.
Dipelihara dengan ramah.
Ditambah anggarannya.
Agar tetap istikomah.
Jalankan dakwah.

Semoga UIN Maliki bisa.
Seperti dalam idea kita semua.
Agar semua warga kampus merasa.
Memiliki bersama lembaga yang indah.

Bungurasih, 26 Jan. 2016
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[1/10/2017 8:26 AM] Prof. Dr Abd Haris: KESAKTIAN PANCASILA,
Buktikan Falsafah Negara Indonesia

Hari ini.
Kita peringati lagi.
Pancasilan jadi sakti.
Meski telah dirorong PKI.
Bahkan akan diubah dan diganti.
Ternyata tetap terjaga berkat pertolongan ilahi.

Sejarah.
Telah terjadi lama.
Usaha rontokkan Negara.
Dengan tumbangkan Pancasila.
Korbankan para kiyai dan tentara.
Penjaga keamanan nasional Indonesia.
Pendamai dan pelestari UUD 1945.
Alhamdulillah selamat berkat Tuhan Yang Maha Esa.

Kita harus hati-hati.
Jangan terjadi mengulangi.
Tragedi 1965 yang sangat menyakitkan hati.
Belum selesai sampai hari ini tetap jadi publikasi.
Terus seminarkan dan menjadi bahan diskusi.
Antara menjaga Negara dan hak-hak asasi.
Perdebatan yang menurut saya segera diakhiri.
Biar tidak mengganggu penerus regenerasi.

Sangat bijaksana jika menjadi hikmah.
Segala yang mengarah kesana segera dicegah.
Jangan dipolitisir dengan berita-berita.
Menyulut lagi permusuhan yang tidak berguna.
Apalagi jika sudah dengan rencana dan skema.
Nanti justru akan kuatkan stigma bangsa.
Bangsa yang suka bertengkar dengan sesama.

Sebaiknya.
Hari ini menjadi kaca.
Untuk melihat rona lama.
Jangan terulang jadi trauma.
Lebih baik mulai Presiden sampai rakyat jelata.
Fokus bekerja dengan majukan bangsa.

Selamatlah.
Hari kesaktian Pancasila.
Semoga kita semua berbenah.
Menuju Indonesia menjadi adidaya.

Malang, 01 Oktober 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[2/10/2017 5:47 AM] Prof. Dr Abd Haris: CENDIKIAWAN,
Pejuang Kemajuan Sendirian

Seringkali.
Cendikiawan sendiri.
Banyak yang sulit mengerti.
Pikiran melampaui zaman kini.
Sering beri ide tapi penuh misteri.
Orang tidak tahu yang disampai berarti.

Nestapa para cendikia.
Di negeri yang ditimpa bahaya.
Ketidakpercayaan sesama manusia.
Menghina dan mencela seenaknya.
Tanpa harus berdasar data.
Sekarang disebut dengan hoaxnya.
Seperti nyata tetapi palsu belaka.
Cendikiawan sangat merana dan seperti gila.
Bahkan bisa melakukan hal yang aneh tapi nyata.
Sebagai pelarian dan pencarian saja.

Cendikiawan.
Bisa menjadi guyonan.
Tanpa dapat penghormatan.
Mereka beralih menjadi sastrawan.
Untuk melampiaskan ide dan kemauan.
Terkurung oleh lingkungan kekuasaan.
Pemerintahan atau di pendidikan.
Nanti sejarah yang akan membuktikan.
Cendikiawan pasti mempunyai masa depan.
Mungkin justru menjadi negarawan.

Cendikiawan.
Hidup sendirian.

Batu, 28 Januari 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[2/10/2017 10:21 AM] Prof. Dr Abd Haris: DOKTOR,
Filsuf Perlu Promotor

Lihat lagi.
Undang-undang Pendidikan Tinggi.
Doktor adalah filsuf dengan ciri-ciri.
Berfikir kritis mendalam dan tanpa sekat lagi.
Semua menjadi objek pemikiran dengan jeli.
Segala yang ada dan yang mungkin ada lagi.
Mampu mengurai dengan analisis yang sesuai.
Mengikuti aturan berfikir yang logis sekali.

Doktor mana.
Harus berpacu dengan realita.
Apa saja yang mungkin menjadi keahliannya.
Boleh doktor bidang sosiologi atau agama.
Baik juga menjadi doktor bidang fisika.
Bisa saja menjadi doktor yang lainnya.
Meski ahli dalam bidang tertentu saja.
Tetapi harus bisa berfikir dan menganalisis seksama.
Mengkaitkan antara variabel satu dengan lainnya.
Menjadi universal dan berlaku dimana-mana.

Doktor haruslah.
Berfikir tentang realita dan bahkan metafisika.
Di sebalik yang nyata dan yang dapat dilihat mata.
Membuat thesa anti thesa dan synthesa.
Merajut kembali segala yang terpisah.

Doktor segera.
Kerja sesuai apa yang bisa.
Memberi kontribusi pada manusia.
Menerapkan ilmu dalam kehidupan nyata.
Jangan hanya bangga menjadi akademika.
Tanpa bukti amal yang nyata.

Doktor.
Filsuf Perlu Promotor.

Surabaya, 14 Des 2016
'Abd Al Harus Al Muhasibiy
[3/10/2017 11:28 AM] Iaiq Muzayina: ​PUISI NAJWA SIHAB​

​MAHASISWA​

Mahasiswa masa kini
Menjadikan forum diskusi
Sebagai ajang pamer intelegensi
Menjatuhkan yang lain demi meninggikan gengsi

Hobinya mengkritisi
Tapi tak sanggup berkontribusi
Berlagak politisi
Tapi masih ciut dihadapan birokrasi
Banyak menjadi mahasiswa wifi
Yang diam dan bungkam dijejal koneksi

Belajar jujur dikata individualis
Tak memberi contekkan katanya tak etis
Open brain tanpa open internet dibilang tak realistis
Miris..

Mahasiswa terlalu terambung IPK
Huruf dan Angka yang masih dianggap simbol bahwa ia bisa
Tak peduli hasil dari mana
Asal bisa mendapat A

Tak peduli rakyatnya lapar
Harga kebutuhan dikendalikan pasar
Teriakan mahasiswa tiada terdengar
Mereka diruangan berAC 'katanya' sedang belajar

Mahasiswa kekinian
Titip absen dianggap simbol setia kawan
Tak ada motivasi belajar membenahi tatanan
Kuliah asal cukup kehadiran
Masa bodo rakyat menderita asal mereka duduk nyaman

Mahasiswa!
Agen perubahan katanya
Akbarkan sumpah mahasiswa beserta makna
Jangan hanya mengejar IPK
Rakyat tak butuh angka
Mereka perlu aksi nyata

​-Najwa Sihab-​
[4/10/2017 3:58 AM] Prof. Dr Abd Haris: APRESIASI PRESTASI,
Penuh Peduli Sangat Islamiy

Syetan sulit menerima.
Bahkan tidak sudi apalagi bangga.
Terhadap Adam dan Hawa sebagai manusia.
Merasa lebih hebat katimbang keduanya.
Seolah lebih bersih dan lebih indah.
Aku dijadikan dari nar dan dia dijadikan dari tanah.
Kebanggaan syetan melihat asal usulnya.

Mungkin ini terjadi.
Bibit iri dan dengki sampai kini.
Menyulut manusia tanpa bisa menerima prestasi.
Apalagi yang didapat orang lain bukan diri.
Ini pula menjadi pendorong sebuah potensi.
Peperangan blok barat dan Timur kanan dan kiri.

Sangat heran kini.
Bagaimana bangunan filsafat moral islamiy.
Mungkinkan terus dengan aksioma intuisi.
Membalut iri dan dengki dengan agama seolah islamiy.
Kontradiksi dengan risalah ajaran nabi.
Nahnu nahkumu bi bidzawahiri.
Bukan sampai ke relung hati sanubari.

Mengapa harus susah.
Orang memperoleh anugerah.
Bahkan terus berusaha untuk enyakannya.
Dengan bersekutu dengan syetan dimana-mana.
Bahkan dengan dukun-dukun di rumah dan di sawah.
Bukankah semua akan kembali menimpa.
Pada diri orang-orang yang iri dan dengki saja.

Etika.
Menjadi utama.
Sebagai sabda nabi kita.
Hanyasanya aku diutus untuk akhlak utama.
Beri apresiasi memanusiakan manusia.
Dengan selalu percaya Allah Maha Kuasa.
Memberi apa saja kepada yang diseja.

Apakah kita sudah sempurna.
Melihat sesuatu di sana selalu salah.
Hanya diri di sini yang benar tanpa cela apa-apa.
Syetan selalu menggoda biar manusia ke neraka.

Malang, 4 Oktober 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[4/10/2017 7:00 AM] Prof. Dr Abd Haris: MOCH. TOLCHAH,
Selamat Guru Besar UINSA

Seingat saya.
Pak Tolchah orang yang bisa.
Sesulit apa pun tetap berusaha.
Dengan segala peluh dan sekuat tenaga.
Sebagai yang ditulis dalam sebuah pepatah.
Man jadda wajada seperti yang diajarkan di madrasah.

Sewaktu disertasi.
Saya bimbing berkali-kali.
Bahkan terus berusaha tanpa henti.
Meski umur sudah di atas sekali.
Semangat untuk berhasil selalu ingin dicapai.
Apa yang sulit berubah menjadi mudah sekali.

Pak Tolchah.
Menjadi dalil siapa saja.
Jangan menggerutu dan salahkan siapa-siapa.
Coba terus berusaha dengan selalu berdoa.
Biar para dosen bisa guru besar seperti dia.

Seringkali kita.
Salahkan aturan katanya seperti nylimpeti saja.
Harus menulis di jurnal terindeks scopus dan lainnya.
Belum lagi dengan aturan yang sangat beda.
Biarlah aturan jangan disalahkan semena-mena.
Mari kita lawan dengan semangat baja.
Pasti dapat menjadi profesor seperti pak Tolchah.

Saran saja.
Pak Menteri agama.
Pak Menteri ristek dikti juga.
Andai untuk dosen PTKIN cukup di kemenag saja.
Saya kira itu sesuai dengan ajaran agama.
Yassiru wa la tu'assiru kata nabi yang mulia.
Seratus persen para dosen pasti gembira.
Seperti dapat masuk surga tanpa hisab apa-apa.

Selamat pak Tolchah.
Sekarang sudah jadi guru besar UINSA.
Jangan seenaknya merokok dan makan dimana-mana.
Istri cukup satu tidak perlu ditambah.

Malang, 4 Oktober 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[5/10/2017 1:01 AM] Prof. Dr Abd Haris: PAK LUKMAN HAKIM,
Sang Menteri Suka Baca Puisi

Seindah pujangga.
Pak Menteri dengan untaian kata.
Suara terbata-bata baca puisi semangkin indah.
Boleh percaya boleh juga tidak masalah.
Seorang tanpa lulusan sastra ternyata bisa.
Menulis dan membaca puisi tanpa gagap apa-apa.

Entah belajar dari mana mungkin warisan nenek moyangnya.
Bakat terpendam kesibukan mengurus Negara.
Terpasung urusan sebagai Menteri Agama.
Kini momen justru terperi menjadi tersedia.
Pak Menteri bisa baca puisi bak WS. Rendra.

Rindu rintihan rasa.
Ungkapkan suka dan duka.
Masukkan diksi kata kaitkan agama.
Mistisme menjaga menjadi pola dakwah.
Tanpa menyakiti tanpa ancaman kepada siapa.
Rasa tertuang dengan makna-makna.
Boleh jadi rintihan rindu terkabung di dada.

Ahaaa.....
Pak Menteri bisa saja.
Suatu saat nanti menjadi pujangga.
Tanpa beban sejarah tanpa beban keluarga.
Memang ayahanda pak Menteri penulis berbau sastra.

Mungkin interpretasi.
Kata untuk membangun komunikasi.
Sampaikan visi dan misi tanpa misteri.
Ungkapkan kata sejuta arti terperi.
Mudahkan jalinan tanpa hambatan lagi.
Pak Menteri menjadi manusia multi fungsi.
Kecendikiaan sekaligus pejabat tinggi.
Teringat lagi Soekarno sekaligus pelukis dengan banyak sisi.

Keindahan kata.
Merubah karakter bangsa.
Menjadi estetis tanpa suka marah.
Meski banyak masalah tetap hidup terjaga.
Justru bisa dekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.
Mensyukuri dengan rasa rindu tanpa jedah.
Kekasih tanpa pernah terpisah selamanya.
Maha Indah segala menjadi terpesona.
Innallaha jamil yuhibbul jamal sabda nabi kita.

Apresiasi.
Untuk mereka yang suka seni.
Sebagai media mengabdi pada ilahi.

Malang, 04 Oktober 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SANAD YAI GHOFUR

MAKALAH KH. WAHID HASYIM

Puisi DZULHIJJAH