Syair Prof Abdul Haris
[13/12/2017 6:14 AM] Prof. Dr Abd Haris: BERSEDEKAH,
Kepada Para Yatim dan Para Janda
Berbagi.
Untuk yang sesuai.
Dengan ajaran yang islamiy.
Para yatim dan para janda di sini.
Dengan harap mendapat ridla ilahi rabi.
Entahlah hati sangat amat senang sekali.
Semoga terus menjadi rutin sebulan sekali.
Sungguh.
Senang tak terkira.
Bukan hanya mereka.
Pemberi juga sangat suka.
Meski baru bisa ala kadarnya.
Semoga bisa kembangkan biasa.
Bukan di rumah tapi dimana-mana.
Sudah dimulai.
Sejak 1993 yang usai.
Membuat kajian di desa ini.
Dengan mahasiswa dan mahasiswi.
Kajian Islam dan terus implementasi.
Gerakan sosial dengan cara memberi.
1999 membuat yayasan sebagai realisasi.
Ajaran Islam yang anjurkan untuk selalu berbagi.
Semoga tradisi.
Berhimpun untuk memberi.
Sedikit berusaha melerai sedih.
Menahan tangis dan menghibur diri.
Dapat terus dan berjalan tanpa henti.
Semoga.
Allah beri hikmah.
Dengan arti sedekah.
Bisa saling menggugah.
Mereka yang kaya harta.
Memberi tanpa jedah masa.
Bukankah begitu saudara?
Masihkah kita ragu bersedekah?
Apakah kita menunggu hilangnya nyawa?
Jika sudah mati semua harta tidak berguna.
Bungurasih, 13 Des 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[17/12/2017 5:36 AM] Prof. Dr Abd Haris: 17-12-17
Aksi Membela Palestina
Di Jakarta.
Majelis Ulama Indonesia.
Menggelar aksi untuk Palestina.
Menjaga harkat dan martabat manusia.
Hilangkan saling memangsa dan menjajah.
Usir siapa saja yang ambil al Quds dari mereka.
Ahad pagi.
Orang datang berkelompok dan sendiri.
Membawa atribut suarakan takbir pada ilahi.
Dengan semangat bergelora tetapi tetap damai.
Sekeras-kerasnya menuntut dunia mengerti.
Suara Donald Trump bukan suara yang mewakili.
Amerika sebagai Negara yang tahu hak asasi.
Justru seharusnya membela mereka yang tertindas di bumi.
Ucapkan takbir bersama.
Kumandangkan seruan ulama.
Bela dan bebaskan bumi Palestina.
Dari cengkeraman para angkara murka.
Dengan aksi.
Kita buktikan pada ilahi.
Bangsa Indonesia sangat peduli.
Tetap setia pada pembukaan UUD RI.
Bebaskan penjajahan dan penistaan di bumi.
Dengan terus membela orang-orang tersakiti.
Mari segera.
Injakkan kaki melangkah.
Berkumpul di Ibu Kota Jakarta.
Katakan terus tanpa henti dan jedah.
Save Palestina sampai berubah jadi lega.
Lamongan, 17-12-17
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[17/12/2017 2:28 PM] Prof. Dr Abd Haris: KAMPONGKU,
Aku Ingin Seperti Dulu
Meski sederhana.
Pekerjaan menyangkul di sawah.
Dengan peluh di sekujur badan rata.
Petani-petani menikmati hidup bahagia.
Tidak pikir politik lokal maupun politik dunia.
Mereka nerimo ing pandom dengan tulus di dada.
Sore berkumpul di masjid atau mushalla.
Sembahyang wiridan dan cangrukan di beranda.
Dengan senyum dengarkan cerita masa lalu mereka.
Sesekali ketawa di sela-sela koma makan ketela.
Dengan kopi dan makanan ringan di samping jendela.
Kini aku rindu lagi.
Kehidupan kampong nan seri.
Kicauan burung-burung bernyanyi.
Gemercik aliran air dari berbagai sungai.
Dengan seruling bambu pembajak sambil mengintai.
Gadis-gadis berkumpul mencari tempat untuk mandi.
Kampongku.
Aku amat sangat rindu.
Ingin kembali seperti dulu.
Hidup tenang tanpa ada risau.
Kehidupan penuh yakin dan teguh.
Merima ketentuan atau takdir penuh.
Lamongan, 17 Des 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[19/12/2017 7:11 AM] Prof. Dr Abd Haris: SEDEKAH JUM'AT,
Menjadi Kekasih Allah Semakin Dekat
Semoga saja.
Bisa menjadi nyata.
Realisasi sebuah sedekah.
Kepada para yatim dan janda.
Setiap awal bulan di hari jum'ah.
Setidaknya di pagi hari.
Mereka datang di UIN Maliki.
Kita sambut dengan senang hati.
Kita upayakan agar mereka diberi.
Sekedar bekal makanan sehari-hari.
Sungguh kunanti.
Sebuah upaya partisipasi.
Menyapa kampung kanan kiri.
Biar mereka merasa juga memiliki.
Kampus megah dengan ukuran tinggi.
Setidaknya setiap bulan bisa rutin memberi.
Kepada mereka yang tidak beruntung dalam hidup ini.
Semoga saja.
Bulan ini bisa kita coba.
Mengundang sepuluh janda tua.
Sarapan pagi di hari jum'at berkah.
Sedekah jum'at.
Menjadi hari keramat.
Usai senam biar jadi sehat.
Kemudian menyapa kerabat.
Dlu'afa' kampung yang dekat.
Mari inisiasi.
Bersama kita bisa mulai.
Dengan acungkan lima jari.
Insyaallah kita dapat ridlo ilahi.
Jakarta, 19 Des 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[20/12/2017 1:06 AM] Prof. Dr Abd Haris: ORANG MISKIN KOTA,
Transformasi Dengan Tridharma
Malam sepi.
Suara jengkerik bernyanyi.
Seolah mengajak pikirkan apa yang terjadi.
Terus bergerak tanpa harus berhenti di bumi.
Meski kehidupan berubah dan selalu silih berganti.
Entahlah apa yang terjadi.
Mata sulit terpejam meski sudah coba berkali-kali.
Menutup dengan katub tetapi amat berat sekali.
Seolah selalu saja terbebani dengan pikiran transformasi.
Bagaimana memberi kontribusi pemecahan atau solusi.
Kemiskinan kota dengan cara yang sangat islami.
Mungkinkah semua bisa dilakukan oleh UIN Maliki.
Bukankah di perguruan tinggi.
Banyak doktor, gubes dan para ahli.
Mengapa mereka seolah tidak ada yang peduli.
Terhadap kemiskinan kota yang memang terjadi.
Lihat saja berapa mereka yang menganggur tanpa activity.
Para muda dengan angka putus sekolah sangat tinggi.
Nir ketrampilan dan nir kemampuan atau tanpa kompetensi.
Bahkan sebagian mereka hanya melihat dan gigit jari.
Apakah tridharma.
Tidak bisa menjadi pola dan paradigma.
Pengembangan masyarakat kota dengan pendekatan agama.
Apakah agama hanya menjadi bahan khutbah-khutbah.
Seolah sudah selesai tugas pewaris anbiya' dengan ceramah.
Bukankah masih banyak orang miskin kota perlu pemberdaya.
Bukankah ulama.
Menjadi pewaris anbiya'.
Dengan transformasi budaya.
Membangun peradaban manusia.
Menjadi makhluk cerdas dan mulia.
Dapat hidup layak dan bisa bahagia.
Kemiskinan kota.
Dekati dengan tridharma.
UIN mengabdi untuk manusia.
Semoga dapat dipahami oleh kita.
Didukung camat, bupati dan wali kota.
Malang, 20 Des 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[20/12/2017 8:15 AM] Prof. Dr Abd Haris: BALLADA PEREMPUAN,
Perkasa Menahan Amarah
Meski ujian mendera.
Perempuan menjadi istri setia.
Berbagai cobaan hidup suami istri ganda.
Tetap saja tidak pernah ingin pisah.
Panjang cobaan bertubi tanpa ubah.
Satu selesai berganti lain-lainnya.
Wanita satu belum usai datang tiba-tiba.
Berita suami berganda wanita tanpa lelah.
Perempuan dengan sejuta strategi rumah tangga.
Terlihat bahagia nestapa realita dalam jiwa.
Susah melepas dahaga dengan cara mencari lupa.
Menangis sejadi-jadinya dengan sebuah metoda.
Menutup rapat jendela jiwa penuh indah.
Senyum dan menyapa biasa seakan tanpa masalah.
Perempuan amat sayang pada putra dan putrinya.
Dia korbankan segala yang dia punya.
Hancur berkeping tanpa hirau dan tampak biasa.
Harap putus mata rantai hidup kecil nir ayah.
Tinggalkan dia tanpa sentuhan kasih selamanya.
Perempuan setengah dewa.
Pengasih dan penyayang pada saingan sesama.
Peduli suami meski sudah tidak bisa seperti sedia kala.
Hilang janji waktu pandangan pertama.
Sumpah setia walau maut menjemputnya.
Kini perempuan tinggal manatap masa.
Mengais harapan mendapat suatu harga.
Sebagai wanita penghuni surga.
Hibahkan seluruh hidupnya untuk ibadah.
Bukan hanya alasan trauma yang mendera.
Harap bisa menata hidup berguna.
Bagi putra putri tercinta.
Ballada perempuan perkasa.
Damai ibu, kami semua teman setia.
Pasti mendukungmu dengan cara yang berbeda.
Tabahlah kasih Allah selalu akan tiba.
Meliputi segala sisi hidup tersisa.
Sampai Allah memanggilmu selamanya.
Bungurasih, 16 Jan 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[22/12/2017 6:25 AM] Prof. Dr Abd Haris: IBU, AKU DATANG,
Refleksi Hari Ibu Lagi
Ibu!
Maafkan anakmu.
Lama tidak menziarahimu.
Serasa sewindu.
Sungguh aku rindu.
Sangat ingin bertemu.
Seperti waktu dulu.
Ibu!
Aku datang di kuburmu.
Mohon restu.
Do'a dan spiritmu.
Agar aku bisa penuh.
Jalankan tugasku.
Meski dengan segala peluh.
Tanpa mengeluh.
Ibu!
Aku teringat nasihatmu.
Aku tetap teguh.
Memegang prinsip selalu.
Tanpa takut terganggu.
Jabatan atau penghulu.
Tidak juga pada nasibku.
Aku pasrah sepertimu.
Ibu!
Sungguh aku rindu.
Perempuan sepertimu.
Bijaksana tanpa mengadu.
Beban berat menimpamu.
Sepanjang hidupmu.
Ibu!
Maafkan aku.
Sampai ketemu.
Kalanganyar, 9 Des 2015
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[24/12/2017 6:30 AM] Prof. Dr Abd Haris: GUS DUR,
Pergi Tak Pernah Kembali
Teringat lagi.
Kehilangan tokoh yang dihormati.
30 Desember 2009 tujuh tahun usai.
Semua orang menangisi tanpa henti.
Orang Tionghua atau orang pribumi.
Merasa sangat kehilangan kiyai ini.
Gus Dur.
Pembela siapa pun yang dihina dan disakiti.
Tidak peduli bangsa dan agama yang diikuti.
Pembela rakyat di bawah jembatan dan di pinggir kali.
Seorang tokoh yang sangat pemberani.
Suarakan kebenaran apapun yang diyakini.
Pemaaf tidak pernah dendam meski kepada Megawati.
Gus Dur.
Anak zaman yang telah pergi.
Dia telah tinggalkan sebuah tradisi.
Keberanian meski berhadapan dengan rezim tirani.
Tidak segan mengkritik meski diancam mati.
Hanya Allah SWT saja yang ditakuti.
Gus Dur.
Berharap banyak pada bangsa dan Negara ini.
Untuk bisa menata dan memperbaiki kembali.
Sistem politik dan terutama sistem ekonomi.
Supaya semua masyarakat bisa menikmati.
Bukan hanya umbar dan beri janji-janji.
Gus Dur.
Meski engkau telah tiada.
Kami semua tetap akan percaya.
Ruhmu bisa melihat kami semua.
Engkau pasti sering beri komentar dengan kata.
"Begitu Saja Kok Repot" ya.
Gus Gur.
Kami sangat rindu.
Kapan bisa bertemu.
Bungurasih, 21 Des 2016
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[25/12/2017 12:40 PM] Prof. Dr Abd Haris: UIN MALIKI MENGABDI,
Masyarakat Menjadi Terpuji
LP2M dan El Zawa.
Saling bersinergi dengan norma-norma.
Menggandeng institusi swasta dan pemerintah.
Perorangan bisa juga dengan jama'ah.
Kembangkan masyarakat Malang Raya.
Pendekatan dengan media rumah ibadah, madrasah dan sekolah.
Ormas Islam, NU, Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia.
Badan Amil Zakat Nasional di pusat maupun di daerah.
Dengan UIN mengabdi.
Dapat banyak ikut berpartisipasi.
Mengembangkan masyarakat islami.
Saling bisa aktualisasi potensi diri sendiri.
Gerakkan inovasi dengan teknologi informasi.
Melatih para pemuda bisa menjadi seorang mandiri.
Bekerja dan membuka lapangan kerja di sektor industri.
Internalisasi nilai-nilai kewirausahaan bernilai tinggi.
Dengan modal ketrampilan dan atau modal awal yang dipinjami.
Kepada para janda dan anak yatim perlu tetap disantuni.
Berharap semoga saja.
Para dosen, karyawan dan mahasiswa.
Masih ada yang siap menjadi tenaga pelatih dan pendamping di kota dan desa.
Pengabdian penuh hanya berharap sebuah pahala dari Allah Ta'ala.
Beribadah dengan niat dan tekad hanya liwajhillah.
Bukan memperoleh keuntungan dan gaji di dunia.
UIN Mengabdi.
Menjadi program UIN Maliki.
Realisasi partisipasi perguruan tinggi.
Untuk memajukan bangsa dan Negara RI
Surabaya, 25 Des 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[26/12/2017 10:23 AM] Prof. Dr Abd Haris: MENGABDI UNTUK BANGSA,
Tarbiyah, Syari'ah dan Humaniora
Tiga fakultas ini.
Bersinergi dengan fungsi.
Mendidik dan juga bisa melatih.
Ketrampilan dan berbagai kompetensi.
Mulai dari kemampuan membaca dan mengaji.
Berbahasa asing dan juga proses civilisasi.
Bisa membina Kampung Bahasa seperti di Pare Kediri.
Pembinaan hukum dengan cara simpati.
Dengan berbagai sosialisasi dan advokasi.
Bagi mereka yang tidak lagi punya modal ilmu apalagi.
Rakyat kecil dengan berbagai cara yang bernilai.
Dengan pembinaan terhadap mereka yang belum mandiri.
Tiga fakultas ini.
Bisa berembuk untuk inisiasi.
Membuat konsep dengan strategi.
Kembangkan masyarakat dengan variasi.
Sesuai dengan karakteristik sendiri-sendiri.
Tetapi tetap dalam koridor UIN Maliki Mengabdi.
KKN mahasiswa bisa menjadi wahana realisasi.
Dengan melibatkan para dosen yang terus ingin kembangkan diri.
Semoga saja.
Bisa menjadi paradigma.
Dengan kerja bersama-sama.
Fakultas mengabdi untuk bangsa.
Mulai pengembangan masyarakat kita.
Kampung-kampung dekat kampus UIN mulia.
Surabaya, 26 Des 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[26/12/2017 11:44 AM] Prof. Dr Abd Haris: SAINTEK DAN KEDOKTERAN,
Fakultas Tumpuan untuk Pengabdian
Sains dan teknologi.
Sangat banyak bisa mengabdi.
Sajikan berbagai program inisiasi.
Sering bisa mendapat berbagai apresiai.
Sejumlah produk penelitian para mahasiswa dan mahasiswi.
Kedokteran meski masih muda.
Menjadi banyak harapan kita semua.
Bisa berkiprah untuk menjaga manusia.
Bidang kesehatan jasmani dan jiwa serta menjaga flora dan fauna.
Saintek dan kedokteran.
Mengabdi dengan suatu harapan.
Bisa melakukan banyak sekali kegiatan.
Menjadi penggerak pengembangan kemasyarakatan.
Dengan kembangkan teknologi tepat guna meningkatkan.
Produktivitas dan pemeliharaan kesehatan.
Mulai saja.
Rumuskan dengan segera.
Dua fakultas yang diburu manusia.
Bisa abdikan bersama dosen dan mahasiswa.
Kembangkan masyarakat dengan tanpa lelah.
Prof. Bambang dan Dr. Sri Hartini pasti bisa.
Mengkonstruk pengembangan masyarakat utama.
Dengan berbasis sains, teknologi dan tentu kesehatan juga.
Menjadi rujukan PTKIN seluruh Indonesia.
UIN Mengabdi bisa menjadi isu yang sangat terkemuka.
Surabaya, 26 Des 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[26/12/2017 12:18 PM] Prof. Dr Abd Haris: SAINTEK DAN KEDOKTERAN,
Fakultas Tumpuan untuk Pengabdian
Sains dan teknologi.
Sangat hanyak bisa mengabdi.
Sajikan berbagai program inisiasi.
Sering bisa mendapat berbagai apresiai.
Sejumlah produk penelitian para mahasiswa dan mahasiswi.
Kedokteran meski masih muda.
Menjadi banyak harapan kita semua.
Bisa berkiprah untuk menjaga manusia.
Bidang kesehatan jasmani dan jiwa serta menjaga flora dan fauna.
Saintek dan kedokteran.
Mengabdi dengan suatu harapan.
Bisa melakukan banyak sekali kegiatan.
Menjadi penggerak pengembangan kemasyarakatan.
Dengan kembangkan teknologi tepat guna meningkatkan.
Produktivitas dan pemeliharaan kesehatan.
Mulai saja.
Rumuskan dengan segera.
Dua fakultas yang diburu manusia.
Bisa abdikan bersama dosen dan mahasiswa.
Kembangkan masyarakat dengan tanpa lelah.
Prof. Bambang dan Dr. Sri Hartini pasti bisa.
Mengkonstruk pengembangan masyarakat utama.
Dengan berbasis sains, teknologi dan tentu kesehatan juga.
Menjadi rujukan PTKIN seluruh Indonesia.
UIN Mengabdi bisa menjadi isu yang sangat terkemuka.
Surabaya, 26 Des 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[26/12/2017 6:01 PM] Prof. Dr Abd Haris: PASCASARJANA,
Mengabdi Semai Nilai Cendikia
Pascasarjana UIN Maliki.
Tempat semai nilai-nilai islami.
Dengan berbagai disiplin yang dikaji.
Pendidikan, syari'ah, manajemen, dan ekonomi.
Bahkan interdisipliner dalam program S3 PAI.
Dengan para pendidik yang amat sangat mumpuni.
Guru besar dan para doktor lulusan dalam dan luar negeri.
Pascasarjana.
Menjadi harapan semua.
Tumpuan tempat para cendikia.
Dengan jurnal dan buku-buku ternama.
Karya para pengelola program studi semua.
Pentingkan himmah dan cita-cita membantu para mahasiswa.
Bisa melakukan sesuatu untuk nusa dan bangsa.
Dengan pengabdian masyarakat baik di desa maupun di kota.
Dapat dengan PAR bisa juga dengan metoda lainnya.
Meneliti dengan tema integrasikan dengan pengabdian pada bangsa.
Program doktor terutama.
Menjadi harapan dan primadona.
Hasilkan para doktor sesuai tujuanya.
Sesuai undang-undang pendidikan tinggi Indonesia.
Menjadi filsuf dan para penemu teori disiplin ilmu yang ada.
Sungguh sangat berharap pascasarjana mampu dan bisa.
Dengan cara terus bergerak cepat tanpa kendala.
Bukan tempat mengeluh dan apalagi putus asa.
Masih banyak yang bisa dikerjakan dengan sejuta paradigma.
Mari kita mulai.
Susun sebuah strategi.
Keluarkan ide-ide dengan sangat jeli.
Terbitkan jurnal-jurnal dan buku untuk mewadahi.
Berbagai dinamika pemikiran-pemikiran yang terjadi.
Jadikan sebagai modal untuk gerakan UIN Mengabdi.
Menjadi mercusuar bahkan bisa banyak yang mengikuti.
Semoga pascasarjana.
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Raya.
Bukan hanya berada di menara gading belaka.
Tetapi tetap bisa melakukan sesuatu dengan kerja yang nyata.
Bisa dengan cara berdakwah sebagai para auliyaillah.
Semaikan nilai-nilai moral Islam untuk menjadi sebagai cendikia.
Surabaya, 26 Des 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[27/12/2017 4:32 AM] Prof. Dr Abd Haris: MA'HAD MENGABDI,
Kaderisasi Ulama Sebagai Praktisi
Pesantren tinggi.
Hanya ada di UIN Maliki.
Dengan pengasuh para kiyai.
Para musyrif penuh mengabdi.
Mendidik santri sepanjang hari.
Setahun saja.
Semua mahasiswa.
Harus belajar di asrama.
Dengan pendidikan luar biasa.
Membaca kitab dan juga bahasa.
Biasakan hidup tertib dan salat jama'ah.
Tahajud malam hari dan dan salat dhuha.
Menghafal al Qur'an dan belajar terjemah.
Pesantren tinggi.
Juga harus mengabdi.
Belajar jadi seorang kiyai.
Bermasyarakat tanpa gengsi.
Tetap lakukan sebagai akademisi.
Ulama intelektual sebagai yang diingini.
Intelektual ulama yang sangat mumpuni.
Mahasantri.
Harus mengabdi.
Dengan banyak memberi.
Kembangkan masyarakat kini.
Jangan hanya jadi pintar mengaji.
Tanpa amal tidak berguna sama sekali.
Para kiyai.
Terutama kiyai Muzakki.
Segera saja dirancang strategi.
Pola mahasantri yang mengabdi.
Meniptakan masyakat yang islami.
Bukankah begitu kiyai?
Surabaya, 26 Des 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[29/12/2017 8:44 AM] Prof. Dr Abd Haris: GUS DUR,
Mengingat Kembali Leluhur
Besuk diperingati.
Seorang kiyai yang kembali.
Kehadirat Tuhan Allah ilahi rabbi.
Pejuang kemanusiaan tak pernah berhenti.
Tanpa melihat asal usul, ras bahkan agama yang diyakini.
Penuh keberanian menembus batas dan ruang luas sekali.
Seorang kiyai, budayawan dan presiden sulit ditandingi.
Putra kiyai Wahid dan cucu Hadlratusy Syaikh Hasyim Asy'ari.
Gus Dur tokoh yang dikenal oleh masyarakat manusia di bumi.
Gus...
Meski engkau sumarih di bumi.
Tidak lagi bisa hadiri diskusi-diskusi.
Bukan pula pemimpin sebuah organisasi.
Nggak juga menjadi seorang Presiden RI.
Tapi pikiran dan semangatmu tetap di dalam hati.
Engkau sesungguhnya cerminan dari leluhur kami.
Orang tua yang terus bisa memberi dan mengakui.
Dengan segala perbedaan pendapat yang bervariasi.
Gus...
Kita pernah bertemu ketika engkau beri ceramah berkali-kali.
Terutama di Malang sewaktu saya menjadi ketua Cabang sebuah organisasi.
Di Krayak Yogyakarta dan di Ciganjur ngobrol tentang demokrasi.
Engkau seorang yang sangat jujur dan sangat pandai.
Gus...
Delapan tahun sudah.
Engkau tinggalkan kami semua.
Rasanya sangat rindu bertemu dan bercengkerama.
Dialog dengan banyak tema dan perhatian nasib manusia.
Kritik-kritik membangun kepada para penyelenggara Negara.
Dengan selalu kedepankan al akhlaq al karimah atau etika.
Semua engkau ajarkan terutama di Ciganjur Warung Silah Jakarta.
Gus...
Kapan kita betemu.
Engkau leluhur tak pernah jemu.
Suarakan kebenaran yang tidak tentu.
Apakah masih ada generasi sekarang seperti engkau.
Semoga para penerus tetap konsisten dengan langkahmu.
Jakarta, 29 Des 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[31/12/2017 5:43 AM] Prof. Dr Abd Haris: BU NA. HANDAYANI,
Seorang Pekerja PRT di Dubai
Menunggu Garuda.
Sambil duduk di bandara.
Berbicara dengan sangat ramah.
Ibu NA. Handayani sambil dia bercerita.
Kehidupan di Dubai beda di Saudi Arabia.
Bisa bergaul dengan orang dari mana saja.
Orang Dubai bisa nikah dengan orang China atau Amerika.
Lebih banyak memakai bahasa Inggris dari bahasa Arabnya.
Meski mereka kebanyakan orang Arab seperti Saudi Arabia.
Mereka lebih manusiawi dibanding dengan negara-negara lainnya.
Meski cerita sederhana.
Tetapi tetap menggoda pada jiwa.
Mengapa tetap kirim pembantu rumah tangga.
Apakah SDM Indonesia masih sangat-sangat rendah.
Beda dengan negara-negara seperti Thailan dan China.
Tampak mereka mengirim tenaga kerja yang profesional saja.
Sehingga bisa lebih dihargai di manca Negara.
Bukankah sudah lama merdeka.
Mengapa masih saja SDM kita rendah.
Mungkin lulusan pendidikan kita masih dibawah.
Dengan kompetensi yang masih apa adanya.
Sangat penting menjadi perhatian para penyelenggara Negara.
Penting pula bagi pejabat tinggi dan para kepala daerah.
Mencari terobosan mempercepat kuatkan Sumber daya manusia.
Sedih juga ya?
Jakarta, 30 Des 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[1/1 5:32 AM] Prof. Dr Abd Haris: TAHUN BARU 2018,
Refleksi Masa Depan Negeri
Tahun 2017 usai sudah.
Dengan banyak sekali peristiwa.
Skala lokal dan nasional bahkan dunia.
Pilkada di Daerah Khusus Ibu kota Jakarta.
Menyita banyak perhatian bangsa dan Negara.
Silang pendapat menjadi pelajaran yang sangat berharga.
Membawa rana politik kepada persoalan ras dan agama.
Harus menjadi mata uji semua visi dan misi bangsa.
Demokrasi dan pola relasi politik musti dengan etika.
Persolaan Palestina.
Menyangkut masalah Yerussalim menjadi ibu kota.
Klaim Donald Trump menjadikan pemecah belah.
Perserikatan Bangsa-bangsa putuskan sesuai fakta.
Arus besar semua menolak Yahudi dan mendukung Palestina.
2018 tahun politik kata Menteri Agama.
Rentan dengan segala perebutan untuk kuasa.
Bangsa dan Negara menjadi taruhan pilihan kepala daerah.
Kedamaian dan kesentosaan harus selalu dijaga.
Biar berbeda calon dan pilihan politik anggap saja biasa.
Jangan sampai menjadi faktor yang bisa memecah belah bangsa.
Masa depan negeri.
Harus sesuai visi dan misi.
Para pejuang dan para pendiri.
Negara dan bangsa ini tegak berdiri.
Sebagai yang tertera dalam konstitusi.
Tidak boleh sekecil pun berubah apalagi diganti.
Perguruan tinggi.
Harus ikut juga untuk peduli.
Memberi pandangan dan melerai.
Jangan hanya diam seolah tidak mengerti.
Persoalan-persoalan bangsa dan negara di negeri.
Lakukan pengkajian dan mencari jalan damai.
Dengan pro aktif selalu mengadakan diskusi-diskusi.
UIN Maliki.
Akan selalalu memberi.
Masukan yang sangat berarti.
Kepada masyarakat dan juga politisi.
Pentingnya menjaga kedamaian di negeri.
Sebagai yang dipesankan para ulama terutama Pak Menteri.
Pak Lukman Hakim Syaifudin Menag RI tadi malam di TV.
Selamat tahun baru.
Semoga Indonesia tetap jitu.
Menjadi negara dengan penghulu.
Memberi solusi persoalan kini dan yang lalu.
Surabaya, 01 Jan 2018
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[1/1 10:18 AM] Prof. Dr Abd Haris: ZIARAH AULIAILLAH,
Usaha Mengikuti Jejak Para Wali
Pagi di makam wali.
Berdzikir kepada ilahi rabbi.
Berdo'a angkat tangan kanan kiri.
Serasa hati bisa menjadi sangat damai.
Sambil berfikir bagaimana dapat mewarisi.
Perjuangan para wali untuk kebaikan makhluk di bumi.
Sungguh terdengar suara.
Dengan keras dan rendah di telinga.
Para penziarah baca tahlil bersama-sama.
Dipimpin seorang ustadz dan ustadzah entah dari mana.
Begitu banyak berombongan dengan keluarga.
Semoga mereka sungguh-sungguh berdoa kepada Allah saja.
Tetap menjaga tauhid mengesakan Tuhan Yang Maha Esa.
Beberapa hari.
Memang aku berfikir sendiri.
Sambil saya share di WA sesekali.
Bagaima bisa berdakwah lewat UIN Maliki.
Merubah keadaan menjadi yang baik dan bernilai tinggi.
Dengan mengajak para dosen, mahasiswa dan mahasiswi.
Dakwah dengan pengembangan masyarakat lewat UIN Mengabdi.
Sungguh saya sangat-sangat amat terbebani.
Membawa UIN Maliki lebih berguna untuk seluruh manusia di bumi.
Ziarah ke makam wali.
Sambil melakukan kontemplasi.
Agar diri dan UIN Maliki berpartisipasi.
Membawa bangsa dan negara ini jadi islami.
Makam Sunan Ampel
Surabaya, 01 Jan 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[3/1 6:04 AM] Prof. Dr Abd Haris: HARI AMAL BAKTI KE-72
Kemenag RI Serukan Hidup Damai
Berkali-kali.
Menteri Agama RI.
Serukan Kehidupan Damai.
Membangun dan merajut kembali.
Kehidupan beragama nir cerai berai.
Hari ini kita semua.
Para Aparatur Sipil Negara.
Seluruh Kementerian Agama.
Bersama serukan kepada bangsa.
Hidup damai meski di tahun pilkada.
Agama penuh cita-cita.
Hidup serasi dengan sesama.
Berpegang erat titah Tuhan Yang Esa.
Lakukan ikhtiyar dengan usaha dan pasrah.
Jalani hidup penuh himmah membangun Negara.
Menjadi sejahtera tanpa sisakan masalah-masalah.
Kementerian Agama.
Pasti menjadi pioner tanpa lelah.
Mengajak dan meneladani penuh hikmah.
Bangsa yang teguh menghadapi apa saja.
Dengan penuh tawakkal semua terserah Yang Kuasa.
Mari mulai hari ini.
Ciptakan kehidupan yang damai.
Membangun relasi dengan ilahi rabbi.
Dengan selalu bersyukur atas nikmat yang diberi.
Persembahkan ibadah hanya kepada Tuhan Yang Maha Suci.
Rajut kehidupan damai sesama dengan relasi manusiawi.
Selamat HAB kemenag RI.
Segera inisiasi kehidupan damai.
Malang, 03 Jan 2018
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[7/1 1:09 AM] Prof. Dr Abd Haris: DAKWAH DESA DAN KOTA,
Menuju Menjadi Qoryah Thoyyibah
Mulai saja.
Dakwah kepada warga.
Dengan mengaji dan musyawarah.
Mencari ilmu dan sekaligus menata.
Strategi merubah desa-kota menuju qoryah thoyyibah.
Membantu warga menjadi orang yang takwa.
Agar warga menjadi berkah dengan rizki melimpah.
Kini.
Muncul tiba-tiba di hati.
Harus berusaha merealisasi.
Cita dakwah dengan niat suci.
Rumuskan tujuan, visi dan misi.
Merubah desa dan segala yang melingkungi.
Menjadi desa dengan tata nilai tinggi.
Entahlah.
Inikah jawaban resah.
Keinginan untuk merubah.
Menjadi sebuah qoryah thoyyibah.
Modal perbaikan Negara Indonesia.
Menjadi sebuah Negara adidaya.
Bungurasih, 5 Juli 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[7/1 9:34 PM] Prof. Dr Abd Haris: WIT WIT TU LU LU....,
Suara Burung Nyanyian Rindu
Sore hari.
Entah mengapa hati sedih.
Dengarkan suara burung bernyanyi.
Seperti hati rindu kepada seorang kekasih.
Kemana tak tentu pergi tidak bisa lagi dicari.
Hati bak tersayat sembilu seperti tidak punya nyali.
Wahai hujan berhenti.
Suara rintikanmu ingatkan kekasih.
Tak tahu kemana dia lari dan sudah pergi.
Bukankah engkau mengerti jiwa ini sedang merintih.
Burung berhenti berbunyi.
Lihat di sini hati sakit tak terobati.
Merindu tanpa waktu menunggu hingga mati.
Hadirlah Kasih di sisi dengan waktu tanpa henti.
Oooh.....
Inikah hati sepi.
Mencari kekasih tanpa henti.
Kekasih selamanya di hati Abadi.
Diakah Dzat tidak berubah sama sekali.
Ilahi anta maqshudi wa ridlaka mathlubi.
A'tini mahabbatak wa ma'rifatak sampai nanti.
Malang, 7 Jan 2018
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[12/1 2:50 AM] Prof. Dr Abd Haris: PILGUB JATIM,
Damai Semangat Mengabdi
Dua pasangan ini.
Menjadi teladan berarti.
Dengan semangat mengabdi.
Untuk rakyat Jatim cinta damai.
Beda pilihan tapi rukun nir bertikai.
Lihat saja nanti.
Semua pasangan simpati.
Para pendukung dengan santai.
Kampanye tidak perlu dengan caci.
Adu program-program dengan strategi.
Dengan cara dan metodologi untuk realisasi.
Kesejahteraan rakyat dan keadilan utama sekali.
Hindari klaim-klaim yang saling membenci.
Mereka berdua.
Saling bersaudara.
Dari Nahdlatul Ulama.
Mosok ya masih bedebah.
Lebih baik tundukkan kepala.
Saling hormat dan juga menyapa.
Jangan saling mencaci dan menghina.
Apalagi pendukung yang laki dan wanita.
Biasa-biasa saja anggap saja ini pilihan lurah.
Dengan kompetisi diantara warga dan keluarga.
Pasti ada yang kalah.
Siapkan mental yang baja.
Tidak perlu sikap yang marah.
Anggap saja latihan dengan lega.
Pilgub ini.
Sebuah strategi.
Rakyat sedang mencari.
Seorang pemimpin yang sejati.
Dengan program dan cara realisasi.
Biar rakyat bisa segera dapat menikmati.
Kesejahteraan dan keadilan yang sangat dinanti.
Mohon tokoh-tokoh agama.
Biasa-biasa saja dalam membela.
Biarkan dua pasangan menjadi dewasa.
Dengan kerja keras untuk menyusun pengaruhi semua.
Biar menjadi pemimpin dengan pegang penuh amanah.
Orientasi penuhi janji untuk kepentingan rakyat semua.
Seperti sebuah kaidah tasharruful imami alarra'iyyati manutun bil maslahah.
Penggunaan kewenangan pemimpin harus untuk maslahah rakyat semua.
Semoga saja pikiran ini menjadi do'a.
Jakarta, 12 Jan 2018
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[13/1 7:41 AM] Prof. Dr Abd Haris: CENDIKIAWAN,
Pejuang Kemajuan Sendirian
Seringkali.
Cendikiawan sendiri.
Banyak yang sulit mengerti.
Pikiran melampaui zaman kini.
Sering beri ide tapi penuh misteri.
Orang tidak tahu yang disampai berarti.
Nestapa para cendikia.
Di negeri yang ditimpa bahaya.
Ketidakpercayaan sesama manusia.
Mengina dan mencela seenaknya.
Tanpa harus berdasar data.
Sekarang disebut dengan hoaxnya.
Seperti nyata tetapi palsu belaka.
Cendikiawan sangat merana dan seperti gila.
Bahkan bisa melakukan hal yang aneh tapi nyata.
Sebagai pelarian dan pencarian saja.
Cendikiawan.
Bisa menjadi guyonan.
Tanpa dapat penghormatan.
Mereka beralih menjadi sastrawan.
Untuk melampiaskan ide dan kemauan.
Terkurung oleh lingkungan kekuasaan.
Pemerintahan atau di pendidikan.
Nanti sejarah yang akan membuktikan.
Cendikiawan pasti mempunyai masa depan.
Mungkin justru menjadi negarawan.
Cendikiawan.
Hidup sendirian.
Batu, 28 Januari 2017
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[15/1 5:21 AM] Prof. Dr Abd Haris: SENI DI PERGURUAN TINGGI,
Menyemai Keindahan Rasa dalam Hati
Seolah saja.
Pendidikan tinggi sudah.
Selesai memberi mahasiswa.
Segala pengetahuan dari manusia.
Sains dan teknologi bahkan falsafah.
Kering tanpa rasa bahkan hanya logika.
Bberdebat benar dan salah dalam tempuh kuliah.
Seperti robot tinggal selalu menunggu perintah.
Lihat saja sarjana.
Hasil didikan tanpa rasa.
Menyadi sumber malapetaka.
Semua dirancang dengan pura-pura.
Tidak melibatkan fakultas hati di dada.
Menjadi licik jauh dari bijaksana dan hikmah.
Terobsesi pendidikan dengan tingkat dunia.
Justru sumber manusia modern penuh nestapa.
Sungguh seni.
Menjadi bernilai tinggi.
Keindahan sangat berarti.
Menjadi penyejuk hati nurani.
Indah berkata ingin selalu murni.
Sayang sering dilupa para menteri.
Jika nanti sempat mimpin negeri.
Seni perlu ditempatkan pada yang inti.
Abraham Maslow berkata keindahan kebutuhan tinggi.
Setelah kebutuhan dasar semua manusia di bumi.
Pasti semangkin pendidikan tinggi justru butuh seni.
Sebagai alat pendekatan kepada ilahi rabbi.
Innallaha jamil yuhibbul jamal sebagai hadis nabi.
Seni untuk mahasiswa perlu kebijakan kemenristek dikti.
Pendidikan tinggi nir seni.
Kehidupan kampus sunyi sepi.
Hanya para pendengki mengguni.
Berserikan dengan para pengintai.
Malang, 15 Jan 2018
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
[15/1 12:48 PM] Prof. Dr Abd Haris: THARIQAH,
Jatman Jalan Menuju Tuhan
Jalan.
Menuju Tuhan.
Dengan berbagai amalan.
Salat, dzikir, sedekah dan wiridan.
Semua amalan dengan pembiasaan.
Tidak terpengaruh oleh harta dan jabatan.
Membuat kelompok atau perkumpulan persaudaraan.
Dengan mursyid penuh ketaatan dan penuh kewibaan.
JATMAN kali ini.
Muktamar yang sekian kali.
Bicarakan hal ihwal thariqah mu'tabar di NKRI.
Dengan para kiyai dari penjuru negeri terutama Habib Lutfi.
Saling bicara tentang memperkuat hubungan dengan ilahi.
Membangun hidup di dunia dengan aling menasihati.
Jam'iyyah Thariqah Mu'tabarah An Nahdliyah.
Sudah sangat lama berkiprah untuk nusa dan bangsa.
Selalu saja mensupport kebijakan-kebijkan pemerintah.
Melakukan kebaikan-kebaikan untuk hal yang maslahah.
Melakukan amar ma'ruf nahi mungkar kapan dan dimana saja.
Tidak takut kecuali hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Meski jalan mendeki.
Thariqah ditempuh para wali.
Selalu menjadi obsesi visi dan misi.
Menjadi jalan simpati untuk menciptakan hidup damai.
Malang, 15 Jan 2018
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
Komentar
Posting Komentar